SUMENEP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur membangun pengolahan beras terpadu atau integrated rice milling unit (RMU) di Desa Bilis-bilis, Kecamatan Arjasa, Kepulauan Kangean.
Mesin penggilingan tersebut diklaim mampu menggiling gabah menjadi beras dua sampai tiga ton per jam, dengan kemampuan operasional delapan jam dalam sehari.
“Karena potensi beras di Pulau Kangean ini cukup besar, yaitu sekitar 50 ribu ton per tahun. RMU ini bisa meng-cover 600 ton gabah per tahun,” ujar Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, Selasa (21/6/2022).
Menurut Bupati Fauzi, keberadaan pengolohan beras tersebut diharapkan mampu meningkatkan produktivitas petani. Bahkan, nantinya bisa dimanfaatkan untuk menghasilakan beras premium.
“Semoga RMU ini bermanfaat bagi para petani di Pulau Kangean untuk meningkatkan kesejahteraan mereka,” ungkap Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Sumenep, Arif Firmanto, mengatakan, mengenai pengelolaan pengolahan beras terpadu itu, pihaknya masih akan konsultasi ke BPK.
“Karena pengelolaan RMU ini nanti rencananya oleh salah satu BUMD, yaitu PD Sumekar. Sekarang belum beroperasi. Karena masih dikonsultasikan kepada BPK,” katanya. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS