Selasa
20 Mei 2025 | 11 : 18

Akhirnya, Reog Ponorogo Resmi Menjadi Intangible Cultural Heritage UNESCO

PDIP-Jatim-Bupati-Sugiri-04122024

PONOROGO – Akhirnya, Reog Ponorogo resmi menjadi Warisan Budaya Takbenda (WBTb) ke-14 atau Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO dari Indonesia.

Hal itu terungkap dalam sesi sidang ke-19 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage yang berlangsung di Paraguay, Selasa (3/12/2024).

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, mengaku sangat bersyukur atas penetapan Reog Ponorogo menjadi WBTb.

“Alhamdulillah, saya terus ngikutin meski nggak ikut ke Paraguay karena waktu pendek. Saya pasrahkan kepada Kemenbud untuk menghadiri proses sidang inagurasi ICH UNESCO untuk Reog Ponorogo di Paraguay,” ujar Sugiri, Sabtu (7/12/2024).

“Reog Ponorogo masuk ICH UNESCO mampu membuat banyak hal terkait Ponorogo,” imbuh politisi PDI Perjuangan itu.

Reog Ponorogo menjadi satu-satunya usulan dari Indonesia yang dikategorikan sebagai Urgent Safeguarding List (USL). Artinya, reog perlu segera mendapat perlindungan dari dunia.

“Tugas kita setelah itu yang lebih berat, bagaimana nguri-nguri ,menghidupkan reog, mempertumbuh ekonomi, karakter bangsa bagus. Itu yang paling keren,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Ponorogo, Judha Slamet Sarwo Edi, mengatakan, perlindungan untuk Reog Ponorogo tidak berhenti sampai ditetapkan sebagai WBTb saja, melainkan juga pada hal-hal yang perlu dilakukan untuk melestarikan kesenian tersebut.

“Kita ucapkan syukur alhamdulillah perjuangan panjang kita, mulai saat pandemi 2021 kita mulai pendaftaran UNESCO, tahun 2022 kita berhasil mengerjakan dossier (berkas pengusulan),” jelasnya.

“Kita harus bersaing dengan kandidat lainnya, tetapi kita belum berhasil karena ada WBTb lain, yaitu jamu,” lanjutnya.

Untuk itu, pihaknya sudah menyiapkan action plan atau rencana tindakan yang sebetulnya sudah dilakukan sejak lama. Action plan itu dilakukan agar reog tidak mengalami kepunahan.

“Harapan saya dua tahun lagi kategori reog di UNESCO meningkat jadi RL (representative list). Untuk mencapai RL itu, perlu adanya kolaborasi bersama, tanggung jawab semua elemen masyarakat untuk mempertangungjawabkan yang sudah diketok UNESCO,” tandasnya (jrs/set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KOLOM

Menimbang Kebijakan Fiskal dan Asumsi Ekonomi Makro 2026

Oleh: Ketua Banggar DPR, Said Abdullah HARI ini, bertepatan dengan 20 Mei, sebagai hari kebangkitan nasional, ...
EKSEKUTIF

Pimpin Upacara Harkitnas, Wabup Antok Tekankan Pentingnya Menjaga Semangat Kebangkitan

NGAWI – Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko memimpin upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun 2025. ...
LEGISLATIF

Soal Demo Ojol Tuntut Potongan Tarif, Puan: DPR Sedang Cari Win-Win Solution

JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani menanggapi aksi unjuk rasa besar-besaran ribuan pengemudi ojek online (ojol) ...
SEMENTARA ITU...

Dirham Akbar Jadi Ketua PBSI Lamongan, Fokus ke Pembinaan Atlet

LAMONGAN – Kepengurusan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kabupaten Lamongan resmi dilantik oleh ...
LEGISLATIF

DPRD Jember Minta Rekanan Peserta Lelang Pengadaan Barang dan Jasa Dikaji Lagi

JEMBER – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Jember Edi Cahyo Purnomo (ECP) minta agar rekanan yang ...
LEGISLATIF

Reses Rita Haryati, Ini Daftar Aspirasi Warga yang Ditampung

MAGETAN – Ketua Komisi B DPRD Magetan, Rita Haryati menggelar pertemuan dengan warga di Desa Bangunasri Kecamatan ...