Selasa
21 Januari 2025 | 5 : 57

Agus Wicaksono Sosialisasi Manajemen Konflik Sosial di Tahun Politik

IMG-20240129-WA0042_copy_749x419

JEMBER – Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, H. Agus Wicaksono, S.Sos melaksanakan sosialisasi di rumah bapak Hariyono, Desa Puger Wetan Kecamatan Puger, Jum’at (26/1/2024).

Sosialisasi kali ini, pihaknya mengangkat tema Manajemen Konflik Sosial di Tahun Politik dalam Bingkai Persatuan dan Kesatuan Indonesia dan pesertanya merupakan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda se-Desa Puger.

H. Agus Wicaksono, S.Sos, mengatakan bahwa pesta demokrasi sudah dekat, yakni 14 Februari 2024. Pihaknya mengajak, supaya momentum Pemilu digunakan sebagai proses bagaimana memperbaiki bangsa Indonesia melalui demokrasi.

“Agar penyelenggaraan pemerintahan berjalan dengan baik dan transparan. Meskipun, kita ketahui bersama masih saja kita temui kasus korupsu di pemerintahan ini,” terang Agus Yudha sapaan akrabnya.

Meski demikian, kata Agus Yudha, demokrasi di Indonesia tidak sepenuhnya salah. Pasalnya, demokrasi di Indonesia nampak sangat liberal sekali.

“Siapa yang punya uang, akan dipilih. Sementara, calon yang tidak punya uang, meskipun mempunyai semangat dan kualitas serta siap memperjuangkan hak rakyat, tidak akan dipilih,” jelasnya.

Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Timur itu menegaskan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap masyarakat kini sangat minim sekali. Pasalnya, masih banyak calon pemimpin ketika sudah jadi ternyata tidak berani teriak lantang dalam mengupayakan dan menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat.

Tegas Agus Yudha, memilih pemimpin haruslah calon pemimpin yang berani berteriak lantang ketika hak-hak masyarakat belum diberikan oleh pemerintah. Oleh karena itu, sebagai warga negara harus memilih calon pemimpin yang bisa memikul beban berat guna menyelamatkan bangsa Indonesia.

“Masyarakat Indonesia sangat mudah sekali diadu domba. Siapapun calon yang didukung, baik calon legislatif maupun calon presiden. Mari berkampanye secara santun, berpolitik bahagia untuk semua masyarakat,” tegasnya.

Hal tersebut menjadi kewajiban semua masyarakat guna menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Kata Agus Yudha, jangan sampai memilih calon pemimpin yang mengedepankan politik identitas dalam meraup suara di pemilu.

“Setiap insan politik, tidak boleh keluar dari koridor agama, agama itu suci. Orang politik tidak boleh membawa agama dalam meraih suara, tapi bermanfaatlah untuk agama jika sudah terpilih,” ungkapnya.

Oleh karena itu, Agus Yudha berpesan supaya masyarakat harus cerdas memilih pemimpin. Pasalnya, pemilu bukan hanya sekedar memilih calon pemimpin, namun untuk menjaga keberlangsungan bangsa Indonesia dari perpecahan. (ndy/hs)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Desak Klarifikasi HGB di Atas Laut, DPRD Jatim Segera Panggil Pemprov dan BPN

SURABAYA – Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Deni Wicaksono, mengecam keberadaan hak guna bangunan (HGB) di atas ...
LEGISLATIF

Komisi I DPRD Sumenep Koordinasi dengan OPD Mitra Kerja

SUMENEP – Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Darul Hasyim Fath, mengatakan bahwa ...
LEGISLATIF

Libur Panjang, Martin Hamonangan Minta Pemprov Antisipasi Terjadinya Bencana

SURABAYA – Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur, Martin Homonangan, mendesak Dinas Perhubungan dan Dinas PU Bina Marga ...
HEADLINE

Soekarno Run Digelar Lagi Tahun Ini di 13 Dapil se-Jatim

SURABAYA – DPD PDI Perjuangan Jawa Timur kembali menggelar Soekarno Run serentak di 13 daerah pemilihan (dapil) ...
KRONIK

Buka SSC 2025, Bupati Sugiri Harap Jadi Ajang Taaruf hingga Konservasi Seni

PONOROGO – Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, membuka kegiatan Spenla Specta Competition (SSC) 2025 yang bertempat di ...
EKSEKUTIF

Optimalkan TPS 3R Balak, Bupati Ipuk Target Kaver 44 Desa

BANYUWANGI – Cakupan Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) Balak di Desa Balak, Kecamatan Songgon, ...