Senin
25 November 2024 | 11 : 43

Rieke Apresiasi Pengangkatan Bidan PTT Jadi PNS

pdip jatim - bidan PTT

pdip jatim - bidan PTTJAKARTA – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Rieke Diah Pitaloka mengapresiasi rencana Bupati Bandung Barat, Abubakar, yang akan mengangkat para bidan PTT (pegawai tidak tetap) di wilayahnya menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

Menurut Rieke, dengan adanya rekomendasi untuk bidan PTT menjadi PNS ini, nantinya mereka bakal mendapat upah sama dengan para bidan lainnya yang diambil melalui APBD, dengan insentif lebih dari Rp 900.000 per bulan.

“Saya sangat mengapresiasi inisiatif dan juga perhatian Pemerintah Kabupaten Bandung Barat untuk para bidan PTT agar mendapatkan persamaan upah,” kata Rieke, sebagai siaran persnya kepada wartawan, Sabtu (20/12/2014).

Anggota Komisi IX DPR ini berharap langkah serupa dapat segera diikuti pemerintah daerah lainnya. Sebab, jelasnya, langkah ini sebagai wujud perhatian terhadap bidan PTT dan sebuah inisiatif yang sangat bagus.

Dia mengungkapkan, sampai saat ini angka kematian ibu melahirkan di Indonesia masih tinggi. Dan peran para bidan di desa-desa lah yang sangat membantu upaya menekan tingginya angka kematian para ibu melahirkan tersebut.

Hingga sekarang masih ada sekitar 42.000 bidan tersebar di seluruh pelosok desa di Indonesia yang masih berstatus sebagai pegawai kontrak yang berkepanjangan. Kondisi seperti itu, katanya, tidak boleh dibiarkan berlarut-larut karena menyengsarakan bidan PTT.

Rieke juga menyatakan dukungan untuk moratorium PNS, kecuali tenaga pendidik dan kesehatan. Dia juga minta ada semacam formasi khusus tanpa syarat apapun terutama bagi bidan PTT yang sudah mengorganisir dirinya. Sebab, jelasnya, para bidan PTT selama ini telah menjadi garda terdepan dalam bidang kesehatan, serta telah berjuang menyelamatkan ibu-ibu melahirkan.

Sebanyak 50 persen lebih kelahiran yang terjadi, ungkapnya, yang menangani adalah para bidan, dan 70 persen lebih penanganan program KB di Indonesia juga ditangani mereka. “Karena itu, jika bidan tak sejahtera, status kerjanya tidak jelas, upahnya di bawah upah minimum kota kabupaten, ditambah masih adanya potongan pajak, bahkan turunnya gaji mereka bisa 3-6 bulan sekali, maka hal tersebut tidak adil bagi para bidan PTT ini,” tegasnya. (pri/*)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...