Rabu
08 Oktober 2025 | 1 : 04

PDI Perjuangan Berharap Pemilihan Pimpinan MPR Melalui Musyawarah

Pramono Anung saat di maka BK

Pramono Anung saat di maka BKJAKARTA – Pemilihan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) digelar Senin (6/10/2014) ini. Menghadapi pemilihan tersebut, PDI Perjuangan berharap pemilihan pimpinan MPR dilakukan secara musyawarah yang bisa diterima semua fraksi di parlemen.

Mantan Sekjen DPP PDI Perjuangan Pramono Anung mengatakan, partainya lebih mengedepankan muyawarah dalam pemilihan pimpinan MPR. “Karena ini lembaga MPR, harusnya masih ada ruang musyawarah. Tetapi kami menyadari, jika tidak ada ruang itu, maka kami menyiapkan langkah yang kami diskusikan ini,” ujar Pramono Anung, di kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Jakarta, Minggu (5/10/2014).

Pihaknya juga berharap agar yang diajukan nantinya adalah paket bersama. Menurut mantan Wakil Ketua DPR itu, lembaga MPR seharusnya menjadi representasi dari sistem musyawarah. Apalagi, selama ini di MPR tidak ada pemungutan suara.

Sistem pemilihan pimpinan MPR sama seperti memilih pimpinan DPR, yakni setiap koalisi harus mengajukan paket calon pimpinan. Namun, untuk MPR, jatah partai politik hanya empat kursi, sebab satu kursi lainnya menjadi milik Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Koalisi pendukung Jokowi-Jusuf Kalla sendiri sudah menjalin kesepakatan dengan mengajukan paket pimpinan MPR bersama dengan DPD. Disepakati juga, posisi Ketua MPR diberikan kepada DPD.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan, koalisi Jokowi-JK dan DPD sepakat untuk tidak terjadi faksi dalam proses pemilihan MPR. Sehingga, koalisi Jokowi-JK mendorong agar usulan menjadikan DPD sebagai Ketua MPR disepakati bersama, termasuk dengan Koalisi Merah Putih.

“Dalam menuju musyawarah untuk mufakat, kami sepakat insya Allah kami akan mendorong dan mendukung keinginan dari DPD untuk menjadi Ketua MPR,” ujar Muhaimin Iskandar di kediaman Megawati.

Sementara itu, Kelompok DPD di MPR juga berharap pemilihan pimpinan MPR bisa dilakukan lewat musyawarah mufakat dan tidak perlu voting. Menurut Ketua Kelompok DPD di MPR RI Bambang Sadono, hal itu dimaksudkan supaya suasana politik menjadi kondusif dan semuanya segera fokus bekerja membangun bangsa, dan menyejahterakan masyarakat.

Pihaknya ingin mengedepankan berbicara, berembuk, dan bermusyawarah untuk mencapai mufakat agar semua terakomodasi dan tidak merasa kalah. Kalau misalnya jumlah pimpinan itu harus ditambah, kata Bambang, DPD akan menginisiasi perubahan tatib khusus mengenai jumlah pimpinan itu.

“DPD mengusulkan hal ini semata-mata untuk kepentingan bersama, agar bisa bersatu dan fokus terhadap membangun bangsa untuk kepentingan seluruh rakyat,” katanya. (pri/*)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

HUT Ke-350 Magetan, Ziarah dan Menghayati Semangat 7 Leluhur

MAGETAN – Mengawali rangkaian kegiatan memperingati hari jadi Kabupaten Magetan, sejumlah pejabat Forum Komunikasi ...
KRONIK

Bupati Lukman Tanam Pohon di Bukit Binaol, Kembangkan Potensi Wisata Alam

BANGKALAN – Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, bersama Komunitas Mahasiswa dan Pemuda Sepulu (Kompas) melaksanakan ...
EKSEKUTIF

Dana Pusat Menurun, Eri Cahyadi Pastikan Ekonomi Surabaya Tetap Tumbuh

SURABAYA – Wali Kota Eri Cahyadi, menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Kota Surabaya tidak boleh mengalami ...
BERITA TERKINI

Respons Cepat Usulan Pak Tardi, Genangan Air di Lingkungan Santo Bernadus Segera Dibangun Saluran Baru

KOTA MADIUN – Upaya politisi senior PDI Perjuangan yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Madiun, Sutardi, dalam menyerap ...
LEGISLATIF

Wakil Ketua DPRD Yakini SPPG Pelaksana MBG di Jember Belum Punya SLHS

JEMBER – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Jember Widarto, S.S meyakini pelaksanaan makan bergizi gratis (MBG) oleh satuan ...
KABAR CABANG

PDI Perjuangan Beri Masukan ke KPU soal Potensi Penambahan Kursi DPRD Surabaya

SURABAYA – DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya memberi masukan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) soal potensi ...