
BANYUWANGI – Kementerian PU akan membangun Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) berkapasitas 500 ton sampah per hari di Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyampaikan terima kasih pada pemerintah pusat, khususnya Kementrian PU yang terus mendukung pembangunan di Banyuwangi.
“Pembangunan fasilitas baru ini akan memperkuat program penanganan sampah yang telah kami lakukan di Banyuwangi selama ini,” ujar Ipuk, Jumat (31/1/2025).
Tim Kementerian PU lewat Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jatim telah melakukan tinjau lapang ke Banyuwangi yang didampingi langsung oleh Pj Sekretaris Daerah Banyuwangi, Guntur Priambodo.
Ipuk menjelaskan bahwa ada sejumlah wilayah di Banyuwangi yang memungkinkan dibangun TPA telah ditinjau bersama.
“Ada sejumlah lokasi yang kami tinjau. Dan saat ini kami terus berkomunikasi dengan menggelar rapat bersama kementerian untuk memastikan lokasi yang paling layak dibangun TPA dan TPST,” terang politisi PDI Perjuangan itu.
Sementara Pj Sekretaris Daerah Banyuwangi, Guntur Priambodo, menambahkan TPA tersebut akan dilengkapi TPST, yang memiliki teknologi pengolahan sampah menjadi bahan bakar refuse-derived fuel (RDF).
“TPA ini didesain memiliki kapasitas hingga 500 ton sampah per hari. Harapannya tahun ini bisa dilelang, sehingga akhir 2025 atau awal 2026 sudah bisa mulai konstruksi,” ujarnya.
Pembangunan fasilitas baru tersebut akan dilakukan beberapa tahap. Tahap awal akan dimulai dengan membangun TPST, selanjutkan akan dilanjutkan dengan pembangunan fasilitas yang lain.
Saat ini di Banyuwangi telah dibangun dan dioperasikan 26 TPS3R di sejumlah kecamatan. Di antaranya TPS3R Balak, memiliki kapasitas pengolahan mencapai 84 ton perhari dengan sasaran 55.491 rumah tangga. Sementara TPS3R Muncar setiap bulannya, rerata sampah yang dikelola 12-25 ton/hari dengan menyisakan residu ke TPA hanya 2 ton/hari. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS