Selasa
13 Mei 2025 | 11 : 40

Waspadai Wabah LSD, Ini Permintaan Daniel Rohi ke Dinas Peternakan

PDIP-Jatim-Daniel-Rohi-29042022

SURABAYA – Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur, Daniel Rohi, meminta Dinas Peternakan Jatim waspada terhadap ancaman wabah Lumpy Skin Disease (LSD) atau wabah penyakit kulit berbenjol pada hewan ternak sapi dan kerbau.

Hal tersebut, menyusul kabar mulai ditemukannya gejala LSD pada beberapa sapi dan kerbau di Jawa Tengah dan Sumatera. Data Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan menunjukan, sejak Januari-Agustus 2022 sudah ada 1065 ternak di Sumatera yang terjangkit.

“Menurut info yang saya peroleh dari dokter hewan Malang Raya, penyakit yang berawal dari luar negeri ini sekarang sudah masuk ke Riau bahkan Jawa tengah. Karena itu, kita perlu meningkatkan kewaspadaan,” ucapnya, Sabtu (22/10/2022).

Melihat wilayah penyebaran yang meluas, maka politisi PDI Perjuangan itu mendorong Dinas Peternakan Jatim untuk segera berkoordinasi dengan pihak terkait guna melakukan pencegahan. Menurutnya, edukasi terkait wabah LSD juga perlu dimasifkan agar masyarakat dan peternak lebih sigap dan tidak panik saat menjumpai gejala tersebut di hewannya.

“Saya minta Dinas Peternakan bergerak cepat melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat maupun membuat SOP, agar penyakit ini bisa diatasi lebih dini dan kita tidak menunggu penyakit ini ada di Jatim,” jelasnya.

Selain itu, Guna mengantisipasi LSD membludak seperti saat wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), maka ia menyarankan Dinas Peternakan Jatim untuk menambah alokasi anggaran terkait penyakit ini dalam RAPBD.

“Sehingga ketika wabah ini ada di Jatim maka pemerintah sudah siap dengan alokasi anggaran, jadi tidak sulit dalam membiayai penyakit kulit berbanjol tersebut,” terangnya.

Sebagai informasi, Lumpy Skin Disease (LSD) adalah penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV) yang merupakan virus bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae.

Hewan yang terinfeksi penyakit ini umumnya memiliki gejala demam tinggi, penurunan tajam produksi susu dan mastitis sekunder, penurunan berat badan, infertilitas, sterilitas pada sapi pejantan bibit, aborsi, dan kerusakan kulit permanen. Akibatnya hewan ternak punya periode kesembuhan yang lama dan tidak dapat kembali ke tingkat produksi yang sama. (nia/set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

EKSEKUTIF

Penuhi Permintaan Industri, Wabup Antok Jelaskan Program Pelatihan Kerja Pemkab untuk Lulusan SMA/SMK

NGAWI – Pemerintah Kabupaten Ngawi telah menyiapkan pelatihan kerja untuk lulusan SMA dan SMK. Hal itu disampaikan ...
KRONIK

Besok PUIC Resmi Dibuka, Puan Bangga Bisa Pertemukan Parlemen-parlemen Negara OKI

JAKARTA – Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) atau konferensi Persatuan Parlemen negara-negara yang ...
KABAR CABANG

DPC Tulungagung Dampingi Sri Rahayu Monev Pembangunan Jembatan Gantung di Kecamatan Sendang

TULUNGAGUNG – Sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Tulungagung mendampingi Ketua ...
SEMENTARA ITU...

Bupati Ipuk Minta Calon Jemaah Haji Doakan Kesejahteraan Banyuwangi

BANYUWANGI – Sebanyak 752 calon jemaah haji (CJH) asal Banyuwangi dari kelompok terbang (kloter) 42 dan 43 resmi ...
SEMENTARA ITU...

Hidupkan Aktivitas Pasar Pon, Mas Ipin Gagas Dropship Mall

TRENGGALEK – Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menggagas konsep Dropship Mall di Pasar Pon, Kelurahan ...
KRONIK

Bupati Sugiri Berencana Bangun Bukit Khotmil Quran, Konon Ada Gung Bersejarah

PONOROGO – Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, berencana untuk membangun “Bukit Khotmil Quran” di Gunung Pringgitan, ...