Sonjo Pendopo Dibuka Lagi, Cak Ipin: Ide Pembangunan Sering Muncul dari Program Ini

Loading

TRENGGALEK – Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin membuka kembali Program ‘Sonjo Pendopo’. Lewat program ini, masyarakat Trenggalek yang ingin berkeluh kesah, berbagi ide, atau apapun ke bupati, bisa datang ke Pendopo saban Jumat setelah Salat Jumat hingga sekitar pukul 16.00 WIB.

Sebelumnya program Sonjo Pendopo ini pernah dibuka saat Nur Arifin masih berstatus Plt, menggantikan Bupati Trengalek Emil Elestianto Dardak yang sedang cuti untuk kampanye Pilgub.

Sonjo Pendopo sempat terhenti sekembalinya Emil Dardak lepas dari masa cutinya. Dan kini dibuka lagi oleh Cak Ipin, sapaan akrab Nur Arifn, setelah dilantik Gubernur Jatim menjadi Bupati Trenggalek.

Dalam program ini, Cak Ipin meluangkan wantunya untuk bertemu dengan masyarakat dan siap mendengarkan segala keluhannya. Selain itu Cak Ipin juga menerima segala saran dari masyarakat.

“Saya membuka kegiatan Sonjo Pendopo lagi karena kalau datang pas hari-hari kerja takutnya mengganggu kerja-kerja rutin terus masyarakat yang tidak janjian atau tidak tahu nomor saya dan ingin datang konsultasi atau ingin audiensi tetapi tidak ketemu. Saya beri waktu hari Jumat setelah Salat Jumat,” jelas Arifin, Jumat (14/06/2019).

Beberapa kelompok masyarakat mendatangi program Sonjo Pendopo di hari pertama kali ini. Di antaranya kelompok difabel, perwakilan PGRI, BNN dan beberapa kelompok masyarakat lainnya.

Cak Ipin menyebutkan, Sonjo Pendopo sangat membantu untuk mengetahui kebutuhan masyarakat secara nyata. Selain itu ide ide pembangunan juga sering muncul dalam pembahasan bersama masyarakat.

“Ada masyarakat yang memberikan ide-ide tentang pembangunan, salah satunya bagaimana caranya universal coverage untuk pekerja formal dan informal. Ada juga yang menyampaikan uneg-unegnya,” imbuhnya.

Program ini merupakan salah satu bentuk mendekatkan akses pelayanan ke masyarakat. Mereka yang memerlukan konsultasi maupun pengaduan bisa langsung bertemu dengan bupati, tanpa harus melalui protokoler yang ketat.

“Kita ingin mendekatkan akses masyarakat terhadap pemerintah. Karena bagaimanapun pemilik kabupaten ini adalah masyarakat. Kita perlu dengar langsung dari masyarakat,” ujar Cak Ipin. (goek)