SURABAYA – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan penghargaan Socrates Award 2014 yang diberikan Europe Business Assembly (EBA) di London, Inggris pada Rabu malam (16/4) waktu setempat adalah untuk warga Surabaya yang ikut andil dalam kesuksesan tersebut.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Kamis, mengatakan pada saat menerima penghargaan di London, ia menyampaikan tentang bagaimana Surabaya mengelola manajemen perkotaannya.
“Sektor pendidikan, ekonomi, infrastruktur, dan lingkungan menjadi fokus utama paparan saya,” katanya.
Menurut dia, komitmen bersama yang terjalin antara Pemkot Surabaya dengan segenap masyarakat menjadi kunci sukses seluruh program pemerintah kota. Wali kota mengatakan, kerja sama dengan masyarakat merupakan elemen penting yang menentukan berhasil tidaknya suatu program pembangunan kota. Hal ini pula yang membuat kemajuan pembangunan Surabaya diakui oleh dunia.
Kendati demikian, nominator wali kota terbaik dunia versi Citymayor ini menekankan bahwa yang terpenting bukanlah penghargaannya, melainkan bagaimana buah-buah pembangunan itu bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.
Pada penyelenggaraan kali ini, Surabaya berhasil meraih Socrates Award untuk kategori “City of the Future: Innovations” (Kota Masa Depan: Inovasi). Di samping itu ada pula kategori lain di antaranya, “Best Construction Company”, “Best Architect of the Year”, “Best Innovative Building Product of the Year”, “Best Construction Project of the Year”, dan “Best Design Product”.
Capaian tersebut tentu sangat membanggakan bagi publik Kota Pahlawan mengingat Socrates Award merupakan penghargaan yang sangat prestisius bertaraf dunia.
EBA Event Manager, Mary Winger, mengatakan keputusan penyerahan penghargaan didasarkan pada kriteria penilaian, meliputi reputasi profesional, reputasi publik dan reputasi ekonomi.
Reputasi profesional dilihat dari pengalaman kerja, efektivitas pelaksanaan program pemerintah, menetapkan tujuan dan tanggung jawab atas keputusan yang dibuat, partisipasi dalam konferensi, pameran, kompetisi, monitoring pekerjaan menyediakan, up-to-date teknologi IT menerapkan, warisan tindakan, efisiensi umpan balik, komitmen untuk pengembangan profesional, dan kepatuhan terhadap etika profesi.
Indikator reputasi publik terdiri atas partisipasi dalam pelaksanaan proyek-proyek sosial, prestasi yang unik, kegiatan transparansi, kutipan di Nasional/ Internasional search engine, tingkat kemunculan di media massa, jumlah umpan balik positif/negatif yang wajar, bekerja sama dengan organisasi-organisasi internasional, serta manfaat kepada masyarakat dan negara.
Sedangkan elemen-elemen reputasi ekonomi meliputi potensi daerah, biaya hidup, sumber daya manusia, kualitas hidup, infrastruktur dan warisan budaya, plus bisnis yang ramah.
Menurut Mary, presentasi tentang pengalaman Kota Surabaya mampu meningkatkan daya tarik investasi, khususnya bagi para peserta yang datang dari Eropa Timur, Uni Afrika, Liga Arab, ASEAN, BRICS (Brazil, Russia, India, China, and South Africa), serta entitas geopolitik lainnya. (*) Antara Jatim
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS