SURABAYA – Wali Kota Tri Rismaharini minta masyarakat bila mengetahui ada anak disabilitas di tempatnya yang belum terdata, segera melaporkan ke Pemerintah Kota Surabaya. Dia tidak ingin anak disabilitas tidak bersekolah.
“Walau anak disabilitas harus tetap sekolah. Tidak boleh tidak,” kata Risma di sela Peringatan Hari Disabilitas Internasional di Taman Flora Kebun Bibit, Surabaya Sabtu (6/12/2014) lalu.
Pihaknya telah minta Dinas Pendidikan agar anak berkebutuhan khusus tersebut dapat mengenyam pendidikan layak sebagaimana siswa sekolah pada umumnya. Termasuk cara pengajaran hingga sekolah harus setara. “Orang tua jangan sampai malu mempunyai anak disabilitas,” ujarnya.
Sebelumnya, Risma telah menyulap Taman Surya di halaman Balai Kota Surabaya menjadi ramah bagi warga difabel, khususnya tunanetra. Menurutnya, taman tematik itu dibuat karena selama ini, warga tuna netra belum mendapat fasilitas memadai ketika berkunjung ke taman.
Pembenahan Taman Surya di antaranya area paving digantikan dengan keramik, sehingga, pengunjung yang datang ke taman lebih nyaman melangkahkan kaki di taman. Ketinggian taman tidak lagi lebih rendah ketimbang pedestrian, sehingga air tidak lagi menggenangi Taman Surya saat turun hujan deras.
Pihaknya juga menyediakan secara khusus fasilitas-fasilitas publik di Kota Surabaya yang ramah bagi disabilitas. Seperti dengan kerjasama dengan SMK membuat motor roda tiga untuk disabilitas.
Pemkot juga menyiapkan rumah susun (rusun) satu lantai bagi penyandang disabilitas. “Nantinya juga perlu dipikirkan pekerjaan untuk mereka. Karena, mereka memiliki hak untuk bekerja,” tegasnya.
Terkait kepedulian terhadap penyandang disabilitas ini, Rabu (3/12/2014) lalu Risma mendapat anugerah Inklusi Award 2014. Penghargaan untuk tokoh-tokoh yang berjasa dan konsen terhadap penyandang disabilitas itu diterima Risma di acara peringatan Hari Disabilitas Internasional di Pendopo Pengayoman Temanggung.
Wali kota dari PDI Perjuangan ini mengaku bangga bisa mendapatkan penghargaan Inklusi Award 2014. “Membanggakan, karena penghargaan ini belum pernah kita dapat. Bahkan, saya sampai datang sendiri ke Temanggung ini,” ungkapnya.
Menurut Risma, penghargaan lain sudah diterima Kota Surabaya seperti Kota Layak Anak, Kota Ramah Lansia, Kota pendidikan terbaik, Kota Kesehatan terbaik, dan Kota Pemberdayaan Gender. Sedang penghargaan terkait penyandang difabel baru diperoleh kali ini.
“Susah lho adil untuk semua. Kami harus benar-benar mengerti apa yang mereka (penyandang disabilitas) inginkan dan mengerti kebutuhan mereka,” ujarnya. (pri/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS