SURABAYA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi menyebut pengerjaan perbaikan ruas jalan rusak menjadi prioritas jelang Idulfitri 1446 H.
Bupati Ngawi, Ony Anwar, mengatakan, saat ini progres perbaikan sudah di tahap 97 persen dan ditargetkan tuntas H-5 lebaran.
“Kita utamakan kenyamanan dan keamanan mudik Lebaran agar terfasilitasi dengan baik,” ujar Ony di Surabaya, Senin (17/3/2025).
Ia menjelaskan, jalan dengan kondisi baik-sedang yang biasa disebut jalan mantap kabupaten berada di atas 95 persen, dan akan terus digenjot.
“Kita ada PR jelang hari raya karena ruas jalan masih ada yang lubang. Kita mulai jalankan perbaikannya. Semoga lima hari sebelum hari raya sudah bagus,” jelas Ony.
Meski sempat terkendala efisiensi anggaran dari Kementerian PU, pihaknya tetap mengupayakan perbaikan berlanjut. Untuk saat ini, tambah Ony, dana perbaikan di anggarkan dari dana alokasi umum APBD kabupaten sebanyak Rp200-250 milyar per tahun.
“Untuk efisiensi memang ada di KemenPU dari dana alokasi khusus, tapi kita siasati dengan dana alokasi umum dan dari dana APBD kabupaten,” tuturnya.
“Semoga setelah perubahan nanti duit infrastruktur bisa balik lagi dan kita tuntaskan 100 persen,” imbuh politisi PDI Perjuangan itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Ngawi, Mohammad Sadli menyatakan, total anggaran enam paket perbaikan jalan di Kabupaten Ngawi yang dipangkas akibat efisiensi sebesar Rp136 miliar.
Enam ruas jalan rusak tersebut yakni Jalan Bangunrejo-Gembol, Jalan Gembol-Karanganyar, Jalan Pandean-Komplang, Jalan Karangjati-Rejuna, Jalan Rejuna-Pengkolan, dan Jalan Pengkolan-Lombok.
“Ada enam paket pekerjaan konstruksi perbaikan jalan yang gagal tahun ini. Enam paket itu bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) fisik yang dipangkas atau tidak ditransfer ke daerah. Total anggaran untuk enam paket tersebut sekitar Rp136 miliar,” ujar Sadli.
Meski demikian, pihaknya tetap mengupayakan perbaikan jalan yang berada di daerah pinggiran Kabupaten Ngawi itu dengan model tambal sulam. Perbaikan jalan dilakukan pada titik-titik yang diperkirakan membahayakan pengguna jalan. (nia/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS