BANYUWANGI – Wakil Bupati Banyuwangi, H. Sugirah, yang dinyatakan positif Covid-19, memberikan tips pada masyarakat, yang melakukan isolasi mandiri untuk tetap menjaga pikiran positif dan menghindari stres.
Menurut Pakde Sugirah, sapaan akrab Wabup Bunyuwangi itu, saat menjalani isolasi mandiri, hal utama yang perlu diperhatikan adalah menjaga pikiran tetap positif dan jangan panik, serta memenuhi asupan gizi yang baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
“Kalau kita dinyatakan positif Covid dan harus menjalani isolasi mandiri, yang perlu diperhatikan adalah tetap menjaga agar pikiran kita tetap positif. Tidak panik, lalu tetap jaga pola makan yang bergizi,” kata Sugirah, Rabu (14/07/2021).
Seperti diketahui, pada Senin, 5 Juli 2021, Bendahara PDI Perjuangan Banyuwangi tersebut dinyatakan positif Covid-19. Sejak saat itu, dia menjalani isolasi mandiri di Rumah Dinas Wakil Bupati Banyuwangi.
Meski terkonfirmasi positif, Pakde Sugirah tidak mengalami gejala apa pun alias Orang Tanpa Gejala (OTG). Meski positif Covid, jelas Pakde Sugirah, tubuhnya masih bugar, makan pun tetap enak seperti biasa. Tapi sebelum dinyatakan negatif, dia tetap wajib menjalani prosedur perawatan. Termasuk sementara harus tinggal terpisah dengan sang istri dan keluarganya.
“Sebenarnya, tubuh saya merasa baik-baik saja. Tidak ada gejala apa-apa, namun hasil swab kemarin positif. Ya, mau saya langsung inisiatif untuk isolasi mandiri, sampai nanti benar-benar dinyatakan negatif,” ungkapnya.
Pada masyarakat Banyuwangi yang terkonfirmasi positif, Pakde Sugirah membagikan tips bagaimana mengindari stres di kala harus menjalani isolasi mandiri, yaitu tetap menjaga hati agar tetap tenang, buat suasana pikiran senang, dan selalu bersabar.
“Ingat pesan Ibnu Sina, kepanikan adalah setengah dari penyakit, ketenangan adalah setengah dari obat, kesabaran adalah awal dari kesembuhan. Itu kunci utama agar kita tidak merasa stres saat berada dalam masa isolasi,” jelas Sugirah.
Dalam hari-harinya saat menjalani isolasi mandiri, pria berlatar belakang petani tulen asal Desa Seneporejo, Kecamatan Siliragung, ini juga mengaku banyak mendapat pelajaran, di antaranya, sebagai pemimpin dia bisa ikut merasakan apa yang dirasakan masyarakat Banyuwangi, yang sedang positif Covid-19.
“Saya berpikir positif, bahwa Allah menjadikan saya seperti ini agar saya tahu apa yang dirasakan dan diderita rakyat Banyuwangi yang terkena dampak dan terpapar Covid-19,” ujarnya.
Di sisi lain, Pakde Sugirah mengaku memiliki banyak waktu untuk mendalami dan menghayati paham-paham yang diajarkan oleh Bung Karno. Maklum, selain kader militan PDI Perjuangan, dia juga penganut paham Soekarnoisme. Paham warisan Sang Proklamator sekaligus Presiden pertama Republik Indonesia itu, yang mengajarkan tentang nasionalisme, pro rakyat, pro wong cilik, dan pro marhaen.
“Di zaman itu, Bung Karno saja bisa ikhlas dan sabar saat harus diasingkan oleh penjajah. Saat ini, saya diasingkan oleh Covid-19, tentunya harus bisa lebih bersabar lagi demi masyarakat Banyuwangi,” pungkasnya. (ryo/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS