MADIUN – Kota Madiun yang dipimpin duet pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota dari PDI Perjuangan kembali meraih penghargaan bergengsi. Penghargaan ini secara virtual diserahterimakan di gedung GCIO Pemkot Madiun, kemarin.
Sederet program dan inovasi Pemkot Madiun dalam melindungi hak anak membuat Kota Pendekar – julukan Kota Madiun – sukses menyabet predikat Kota Layak Anak (KLA) Nindya, naik kelas dari kategori Madya yang disandang sejak 2019.
“Ini membuktikan bahwa Kota Madiun ramah dan layak untuk anak,” ungkap Wali Kota Madiun Maidi, Jumat (30/7/2021).
Kota yang dipimpin duet pasangan Wali Kota Maidi dan Wakil Wali Kota Inda Raya (MaDa) ini kali pertama menyabet KLA Pratama adalah pada 2017.
Kategori tersebut sukses dipertahankan hingga pada 2019 Kota Pendekar mampu meraih KLA Madya. Pun, Pemkot terus menelurkan sederet program dan kebijakan yang ramah anak.
Salah satu contohnya, pemenuhan fasilitas ramah anak seperti taman baca di alun-alun dan ruang terbuka hijau (RTH) lain. “Kami juga programkan sudut baca dan tempat bermain bagi anak-anak di rumah sakit atau mal. Semua gratis,” sebutnya.
Sementara, Wakil Wali Kota Madiun Inda Raya menambahkan, pembangunan berkelanjutan di Kota Madiun selalu bertujuan melindungi hak anak. Untuk hidup dengan sehat, serta bertumbuh dan berkembang dengan baik.
“Seperti yang disampaikan Pak Wali Kota, kita terus kebut. 2019 dapat Madya, lalu tahun ini Nindya,” ujarnya.
Dijelaskan Inda, salah satu tantangan untuk bisa menyabet KLA Utama yakni mensterilkan Kota Madiun dari paparan asap rokok. Seluruh area terbuka di Kota Pendekar juga wajib steril dari reklame rokok.
Maidi-Inda optimistis, Kota Madiun mampu naik kelas menggapai kategori puncak dari predikat KLA tersebut.
“Kami akan koordinasikan. Memang konsekuensinya, pendapatan dari reklame akan turun. Namun ini penting agar Kota Madiun semakin ramah anak,” pungkas kader PDI Perjuangan ini. (ant/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS