Kamis
15 Mei 2025 | 10 : 13

Musim Mudik, Wali Kota Blitar Minta Posko PPKM Mikro ‘Pelototi’ Pendatang

pdip-jatim-santoro-blitar-130421

BLITAR – Jelang Lebaran, Wali Kota Blitar Santoso minta tim Posko Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro mengaktifkan pemantauan dan pendataan aktivitas keluar masuk warga di lingkungannya masing-masing.

Upaya tersebut, untuk mengantisipasi kedatangan pemudik yang berhasil masuk ke wilayah Kota Blitar. Terlebih pemudik tersebut langsung menetap di pemukiman warga.

Sebagaimana telah diketahui, pemerintah pusat telah mengeluarkan aturan pelarangan mudik bagi masyarakat pada Lebaran tahun ini sebagai upaya penanggulangan Covid-19.

“Biasanya, masyarakat yang bandel itu kan mencuri start untuk pulang ke daerah asal untuk merayakan Lebaran. Itu yang harus kita antisipasi, bukan karena apa, saat ini Kota Blitar berada dalam status zona orange, itu artinya wilayah kita risiko sedang,” katanya, Selasa (13/4/2021).

Santoso menjelaskan, secara prinsip Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar akan selalu mendukung dan patuh pada aturan yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat, termasuk aturan pelarangan mudik bagi masyarakat.

Dengan demikian, dia pun meminta keberadaan Posko PPKM Mikro yang berada di tingkat Rukun Warga (RW) benar-benar dapat menjadi garda terdepan dalam memonitoring siapa-siapa saja warga atau tamu dari luar yang akan masuk di wilayahnya.

“Yang jelas, karena Tim Posko PPKM itukan mayoritas warga sekitar. Sehingga saya yakin pasti lebih faham dan hafal jika ada orang asing yang memasuki wilayahnya, atau jika ada warga setempat asli yang diketahui bekerja di luar kota yang hendak pulang ke Kota Blitar,” ujar kader PDI Perjuangan ini.

Dia meyakini, jika dengan atensi yang dibuat ini langkah-langkah pencegahan penyebaran Covid-19 disebut akan lebih cepat dan efektif.

Itu karena, setiap pendatang yang masuk ke wilayahnya secara otomatis akan terpantau langsung keberadaannya sehingga Tim Posko PPKM Mikro dapat dengan mudah melaksanakan tahapan-tahapan observasi terhadap pendatang sejak dini.

Pola kerjanya, Tim Posko PPKM Mikro harus secara aktif berkomunikasi dan berkoordinasi dengan otoritas kesehatan setempat. Jika dari hasil observasi itu pendatang didapati terpapar Covid-19 akan langsung segera tertangani dengan baik, sesuai standar operasional prosedur (SOP).

“3T harus dilaksanakan dengan cepat, biar kalau ada yang positif Covid-19 bisa cepat dilakukan penanganan oleh petugas kesehatan,” pungkasnya. (arif/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Banyuwangi akan Bangun 3 Fasilitas Pengolahan Sampah Berkapasitas 260 Ton, Didukung Austri dan UEA

BANYUWANGI – Komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi dalam melakukan pengolahan sampah secara sirkular ...
SEMENTARA ITU...

Candra: Cagar Budaya di Jember Butuh Perlindungan

JEMBER – Ketua Komisi B DPRD Jember, Candra Ary Fianto berharap Pemerintah Kabupaten Jember dapat melestarikan ...
EKSEKUTIF

Ini Alasan Eri Cahyadi Haramkan Sekolah Negeri di Surabaya Gelar Wisata-Wisuda

SURABAYA – Wali Kota Eri Cahyadi kembali menegaskan larangan menggelar wisuda maupun wisata akhir sekolah, ...
SEMENTARA ITU...

Sepakbola Kades Cup I Lumajang Sukses Tanpa Tawuran, Babak Final Dibuka Wabup

LUMAJANG – Turnamen Sepakbola Kades Cup I, memasuki babak final, Selasa (13/5/2025). Acara dihelat sejak 11 April ...
LEGISLATIF

Soroti PAD Jember, Widarto: Masih Butuh Kerja Keras untuk Penuhi Target

JEMBER – Banyak cara untuk memenuhi target pendapatan asli daerah (PAD) asalkan ada keseriusan Pemerintah Kabupaten ...
EKSEKUTIF

Pemkab Ngawi Sediakan Armada Antar Jemput untuk 477 Jamaah Haji, Termasuk Kakek Umur 97 Tahun

NGAWI – Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono mengikuti pelepasan jamaah calon haji asal Kabupaten Ngawi, di Pendopo Wedya ...