MOJOKERTO – Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto H Ismail Pribadi mengatakan, pihaknya sudah lama minta jalan provinsi dari Kota Mojokerto yang menuju Mojosari diperlebar. Pasalnya, jalan sepanjang sekitar 15 kilometer tersebut merupakan jalur alternatif Mojokerto-Surabaya, Mojokerto-Sidoarjo, dan Mojokerto-Pasuruan-Malang.
“Jalan itu jalan provinsi. Kami sudah lama minta untuk diperlebar, tapi sampai sekarang tidak dilakukan,” kata Ismail Pribadi, kepada wartawan, kemarin.
Selama arus mudik Lebaran seperti saat ini, jalur alternatif tersebut dipastikan melebihi kapasitas. Jalur alternatif itu melalui Kota Mojokerto-Mojosari-Ngoro-Japanan (Gempol Pasuruan).
Dari Gempol, kendaraan bisa meneruskan perjalanan ke Sidoarjo, Surabaya, Pasuruan, atau Malang.
Arus mudik terutama di ruas jalan dari simpang lima Kenanten di Jalan By Pass Mojokerto sampai di Kecamatan Mojosari sejauh 15 kilometer dipastikan melebihi kapasitas. Sempitnya jalan setempat tak sebanding dengan jumlah kendaraan roda dua dan empat yang melintas, baik dalam momen arus mudik Lebaran maupun di luar Lebaran.
Ismail juga mengeluhkan jumlah kendaraan yang terus bertambah tak sebanding dengan lebar jalan yang hanya sekitar 6 meter. “Selain jalur transportasi umum, jalan raya Mojosari juga merupakan jalur perniagaan. Makanya tingkat kepadatan tinggi,” jelas pria yang juga Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Mojokerto itu.
Dia berharap Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga segera memperlebar jalan raya Mojosari-Mojokerto.
Sementara itu, untuk mengantisipasi kemacetan, Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Mojokerto telah menyiapkan rute alternatif. Menurut Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Mojokerto Ajun Komisaris Hudi Arief, setidaknya ada tiga rute yang bisa dilalui pengendara untuk menghindari kemacetan di jalan raya Mojosari-Mojokerto, antara lain melalui simpang empat Pasinan, pertigaan Pacing, dan simpang empat Pekukuhan.
Dari simpang empat Pasinan dan pertigaan Pacing, pengendara bisa melalui rute Kecamatan Puri, Dlanggu, sampai ke Mojosari. Begitu juga dari simpang empat Pekukuhan, pengendara bisa melalui jalur alternatif yang tembus ke simpang empat Awang-awang, Mojosari, sampai menuju Ngoro hingga Japanan. (goek/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS