Senin
17 Maret 2025 | 3 : 26

Jokowi Kritik Masyarakat yang Senang Kalau Ada Kabar Mengkhawatirkan

pdip-jatim-jokowi-bursa-efek-indonesia

JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, banyak di antara masyarakat yang senang kalau ada kabar-kabar yang mengkhawatirkan, menikmati, terus menjadikan kita pesimis.

“Ini yang dari dulu saya paling enggak senang ini,” kata Jokowi saat menutup Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2017, di Main Hall Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (29/12/2017).

Presiden mengingatkan, dulu tahun 2015, katanya wait and see karena ada Pilkada. Ia menambahkan tahun 2016 ada lagi Pilkada, wait and see lagi, tahun 2017 ada Pilkada, wait and see.

“Tahun depan ada Pilkada lagi kan, wait and see. Tahun depannya lagi ada Pilpres, wait and see. Apa kita mau seperti itu terus,” ujarnya seraya mengajak masyarakat untuk menyudahinya.

“Yang politik silakan politik, yang ekonomi kita garap bersama-sama urusan ekonomi,” sambung Jokowi.

Dia mengakui memang untuk jualan, untuk dapat lebih banyak klik di situs internet lebih seru, lebih asik kalau yang dijual itu berita yang menakut-nakuti.

Tapi masalahnya, lanjutnya, kalau kita sampai terjebak pada ketakutan terhadap risiko-risiko, kita akan kehilangan peluang, kita akan kehilangan kesempatan, kita akan kehilangan opportunity secara cepat.

“Padahal kesempatan itu kadang datangnya hanya sekali. Momentum-momentum seperti ini yang harus kita gunakan,” tutur Jokowi.

Banyak Yang Mewanti-wanti

Mantan Wali Kota Solo ini juga mengemukakan, di awal tahun semua analis wanti-wanti soal kenaikan suku bunga dolar di Amerika. Ia ingat betul, semuanya wanti-wanti, hati-hati, hati-hati.

Banyak kalangan mengatakan dengan kenaikan suku bunga dolar oleh Bank Sentral Amerika, The Fed, semua mata uang yang lain akan rontok. “Semua kan ngomong seperti itu semuanya,” ungkapnya.

Kemudian, lanjut Jokowi, banyak kalangan khawatir akan adanya stimulus fiskal besar-besaran oleh Presiden Amerika terpilih, Donald Trump, semuanya juga berbicara mengenai itu. Banyak orang bilang, tambah Presiden, arus modal akan berbondong-bondong pulang kampung lari kembali ke Amerika.

Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa banyak juga analis di awal tahun juga wanti-wanti  mengenai naiknya sentimen proteksionisme di seluruh dunia mengenai risiko yang akan terjadinya perang dagang.

Apalagi, lanjut Presiden, ada beberapa pemilu di beberapa negara Eropa di mana tokoh-tokoh garis keras dikhawatirkan bisa menjadi presiden atau perdana menteri, baik pemilu legislatif di Belanda, pilpres dan pemilu legislatif di Perancis, dan pemilu legislatif di Jerman.

Tapi apa yang terjadi akhirnya? Presiden Jokowi menyampaikan dolar AS melemah sepanjang tahun 2017. Ia melanjutkan bahkan sudah kembali di bawah titik saat kemenangan Presiden Trump di pemilu Amerika tahun lalu. Arus modal ke negara-negara berkembang, tambah Presiden, termasuk ke Indonesia juga mencapai sebuah rekor.

Selain itu, Presiden mengingatkan, yang terpilih di Eropa malah pemimpin-pemimpin yang sudah ada terpilih kembali, bahkan di Perancis yang terpilih adalah tokoh reformis, yaitu Presiden Emmanuel Macron.

Jokowi melanjutkan, ekspor negara-negara berkembang, khususnya di Asia malah melonjak. Ia menambahkan bahwa tahun 2017 adalah tahun di mana laju pertumbuhan perdagangan dunia kembali di atas laju pertumbuhan ekonomi dunia, pertama kalinya dalam 7 tahun.

“Angka-angka seperti ini harus kita ikuti terus, sehingga memberikan rasa optimisme kita untuk menyampaikan hal-hal yang positif, menyampaikan hal-hal yang optimis,” tutur dia.

Ekspor Indonesia sendiri, lanjut Presiden, tahun ini naik doubel digit, sekitar 15-17 persen. Ia menambahkan bahwa investasi internasional ke Indonesia tahun ini juga double digit, di sekitar 13-14 persen. Rating Indonesia, lanjut Presiden, mendapatkan upgrade, yang pertama, SMI kembali ke layak investasi atau investment grade, terakhir dari Fitch rating juga BBB- menjadi BBB.

Karena itu, Presiden menekankan agar hal yang optimis ini harus terus disampaikan. Ia menegaskan jangan yang tidak baik terus disampaikan, agar ada keseimbangan.

“Yang kita inginkan rasa optimisme sehingga menanamkan modal itu menjadi sebuah semangat kita semuanya,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Kepala Negara mengingatkan, jangan sekali-sekali keseringan baca di media sosial, analisa-analisa yang kadang-kadang tidak dimengerti sumbernya dari mana.

“Kesimpulannya apa? Yang penting adalah jangan takut. Risiko selalu ada tapi justru itulah peluangnya,” pungkas Jokowi.

Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso. (setkab)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Ramadan Penuh Berkah, Sutardi Bagikan Takjil Gratis di Jalan Kapuas Kota Madiun

MADIUN – Bulan Ramadan menjadi momentum untuk berbagi. Politisi senior PDI Perjuangan Kota Madiun, Sutardi, turut ...
KRONIK

Ini, Pesan Bupati Ipuk saat Silaturahmi dan Salat Tarawih Bareng Tetangga

BANYUWANGI – Bulan Ramadan dimanfaatkan Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiiestiandani, untuk bersilaturahim dengan warga ...
EKSEKUTIF

Bupati Malang Dorong Kampung Cempluk Jadi Pilot Project Program Ruang Bersama Indonesia

MALANG – Bupati Malang HM Sanusi mendorong Kampung Cempluk, Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupatem Malang sebagai ...
KABAR CABANG

DPC Tulungagung Gelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan Bersama KSB Ranting

TULUNGAGUNG – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Tulungagung menggelar Sosialisasi 4 Pilar ...
KRONIK

Susy Cecilia Berbagi Ribuan Paket Sembako untuk Kader dan Warga Gresik

GRESIK – DPD PDI Perjuangan Jawa Timur membagikan ribuan paket sembako di wilayah kabupaten Gresik. Paket sembako ...
KABAR CABANG

KPU Ngawi Lakukan Klarifikasi Calon Pengganti Almarhum Sigit Sudaryadi

NGAWI – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ngawi mulai memproses pergantian antar waktu (PAW) untuk almarhum ...