Senin
28 April 2025 | 3 : 16

Jokowi Batalkan Remisi Pembunuh Wartawan

pdip-jatim-jokowi-hari-pers-nasional

SURABAYA – Presiden Joko Widodo membatalkan remisi bagi I Nyoman Susrama, terpidana pembunuh wartawan Radar Bali, AA Gde Bagus Narendra Prabangsa.

Keputusan pembatalan ini disampaikan Jokowi usai menghadiri puncak peringatan Hari Pers Nasional 2019 di Grand City, Surabaya, dan ditegaskan kembali saat menghadiri Festival Terampil 2019 di Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (9/2/2019).

Segera setelah mendapatkan masukan dari masyarakat, juga dari kalangan jurnalis terkait keputusan pemberian remisi kepada I Nyoman Susrama, Jokowi telah memerintahkan Dirjen Lembaga Pemasyarakatan dan Menteri Hukum dan HAM untuk menelaah dan mengkaji mengenai pemberian revisi  itu.

“Hari Jumat telah kembali di meja saya. Sudah sangat jelas sekali, sehingga sudah diputuskan. Sudah saya tanda tangani untuk dibatalkan,” tegas Jokowi.

Pembatalan pemberian remisi ini, sambung Presiden, juga karena menyangkut rasa keadilan masyarakat.

Nyoman Susrama dihukum seumur hidup setelah dinyatakan bersalah oleh Pengadilan Negeri Denpasar karena terbukti di persidangan, membunuh Prabangsa.

Majelis Hakim yang mengadili perkara Susrama meyakini motivasi pembunuhan itu adalah pemberitaan di harian Radar Bali yang ditulis Prabangsa pada 3, 8, dan 9 Desember 2008, yang menyoroti dugaan korupsi proyek-proyek di Dinas Pendidikan Bangli.

Sementara itu, dalam pidato pada puncak peringatan Hari Pers Nasional 2019 di Grand City, Surabaya, Jokowi menegaskan, pemerintah menjamin prinsip kemerdekaan pers dan kebebasan berpendapat.

Kebebasan yang dipandu oleh tanggung jawab moral, kebebasan yang beretika dan bertata krama, dan kebebasan sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Pers dan Undang-Undang Penyiaran.

Untuk itu, Jokowi mengajak pers untuk terus meneguhkan jati dirinya sebagai sumber informasi yang akurat bagi masyarakat, meneguhkan jati dirinya mengedukasi masyarakat, meneguhkan jati dirinya untuk tetap melakukan kontrol sosial, untuk terus memberikan kritik-kritik yang konstruktif.

Presiden yang dalam kesempatan itu didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo juga mengingatkan, kalau pemerintah aktif dalam membangun well informed society hendaknya jangan terburu-buru itu dianggap sebagai sebuah kampanye atau pencitraan.

“Itu adalah bagian dari upaya untuk membentuk masyarakat yang sadar informasi,” tegas Jokowi seraya berharap media menjadi amplifier atas informasi tentang pembangunan, termasuk kekurangan yang harus dibenahi bersama-sama. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

KRONIK

Reses, Sumarno Tampung Aspirasi Masyarakat dan Sosialisasikan Sekolah Rakyat

TULUNGAGUNG – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Tulungagung, Sumarno, menggelar reses atau serap ...
LEGISLATIF

Abidin Fikri Memastikan DPR Terus Awasi Pengelolaan Dana Haji

BOJONEGORO – Anggota Komisi VIII DPR RI, H. Abidin Fikri memastikan pihaknya akan terus mengawasi pengelolaan dana ...
UMKM

Kolaborasi Seniman dan Pengelola Wisata Kalipinusan, Wabup Lumajang: Pendapatan UMKM Terdongkrak

LUMAJANG – Wakil Bupati Lumajang Yudha Adji Kusuma (Mas Yudha) mengajak seluruh elemen masyarakat untuk lebih ...
SEMENTARA ITU...

Dukung Pertanian Ramah Lingkungan, Bupati Rijanto Ikut Panen Raya Padi Sehat Non-kimia

BLITAR – Bupati Blitar Rijanto mengikuti acara panen raya padi sehat non-kimia yang diselenggarakan Koperasi Ben ...
LEGISLATIF

Andreas Eddy Susetyo Apresiasi Capaian BNI

JAKARTA – Anggota Komisi XI DPR RI Andreas Eddy Susetyo menilai, capaian Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai ...
LEGISLATIF

Syahrul Alim Sebut Pemilahan Sampah dari Rumah Tangga Jadi Kunci Atasi Permasalahan Sampah

BLITAR – Ketua DPRD Kota Blitar, Syahrul Alim, memberikan apresiasi inisiatif anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD ...