Jadi Juri Lomba Sajian Kuliner ‘Mustika Rasa’, Dewanti Takjub Masakan Olahan Peserta

SURABAYA – Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko merasa takjub saat mencoba makanan yang disajikan peserta Lomba Sajian Kuliner yang digelar di aula kantor DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Jalan Kendangsari Industri 57 Surabaya, Sabtu (25/6/2022).

Dewanti yang juga menjadi juri bagi 33 peserta lomba tersebut mengaku tak menyangka jika olahan makanan yang berpedoman pada resep Buku Mustika Rasa itu memiliki cita rasa layaknya hasil masakan chef profesional.

“Saya takjub dengan masakan mereka, dari segi rasa dan penampilan, banyak dari peserta yang terlihat sudah ahli. Saya tidak menyangka bahwa itu hasil olahan tangan para ibu rumah tangga,” kata Dewanti.

Perempuan yang juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim itu pun berharap ke depan akan muncul bibit-bibit wirausahawan bidang makanan dari warga sekitar kantor DPD Jatim.

“Saya berharap sekali kemenangan peserta nanti dapat menjadi pijakan awal mereka untuk bersemangat membuka usaha di bidang kuliner, sehingga masyarakat dapat semakin berdikari dalam perekonomian seperti ajaran Bung Karno,” ujarnya.

Lomba Sajian Kuliner yang berpedoman pada resep Buku Mustika Rasa warisan Bung Karno di kantor DPD PDI Perjuangan Jatim masih dalam rangkaian peringatan Bulan Bung Karno. Lomba diikuti masyatakat sekitar kantor DPD.

Sekretaris DPD PDI Perjuangan jawa Timur Sri Untari Bisowarno menjelaskan, seluruh peserta harus menyajikan makanan dengan harga bahan-bahannya maksimal Rp 50.000. Hal tersebut dilakukan agar masyarakat memahami bahwa untuk menyajikan makanan sehat tidak perlu dengan harga mahal.

“Peserta wajib menyajikan makanan dari resep yang ada di Mustika Rasa , di buku tersebut dalamnya ada sekitar 1.600-an resep kekayaan kuliner Nusantara. Tentunya semua itu memiliki nilai gizi yang cukup bagi tubuh,” terang Untari.

Menurutnya, lomba tersebut merupakan salah satu media menjaga budaya Nusantara dalam hal makanan. Di buku resep Mustika Rasa, bapak Proklamator RI tidak hanya menuangkan pentingnya soal cita rasa, dan nilai gizi, tetapi makan khas daerah dari tiap penjuru daerah.

“Generasi saat ini banyak sekali yang lebih suka junk food, dan fast food, sehingga tidak lagi mencintai makanan khas daerah. Dari sini pelan-pelan kita kembalikan jati diri bangsa yang salah satunya ada pada makanan,” sebutnya.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur itu mengingatkan ikhwal dari lomba tersebut bukanlah soal menang kalah dalam perlombaan, namun lebih kepada usaha bersama mensosialisasikan kekayaan kuliner Nusantara.

“Kebanyakan resep makanan yang ada di Mustika Rasa itu berbahan dasar tumbuhan atau hewan yang ada di sekitar, yang pastinya sangat mudah kita dapatkan. Nah, hal ini perlu disosialisasikan pada masyarakat luas,” urai Untari. (yols/pr)

Berita terkait:
👉🏼Festival Bakar Ikan Nusantara Buktikan Berpolitik Itu Menyentuh Aspek Kehidupan Rakyat
👉🏼PDI Perjuangan Jatim Juara Umum ke-2 Lomba Sicita, Ini Rahasianya