SURABAYA – Ketua DPRD Surabaya Armuji menyayangkan gagalnya tim paduan suara SMA Negeri 15 mengikuti lomba di Jerman. Sebab, ajang kompetisi paduan suara tingkat internasional itu cukup bergengsi dan jarang tim paduan suara mendapat kesempatan ikut lomba tersebut.
“Kami menyayangkan paduan suara SMA 15 tidak berangkat ke Jerman. Padahal tahun depan belum tentu mereka dapat kesempatan lagi ikut lomba di tingkat internasional,” kata Armuji, usai menemui Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya M Ikhsan dan Kepala SMA Negeri 15 di ruang kerjanya, Rabu (21/1/2015).
Armuji mengungkapkan, alasan batalnya 30 duta paduan suara SMAN 15 berangkat ke Jerman karena masih ‘trauma’ pasca mencuatnya kasus dugaan pungutan liar dalam proses penerimaan siswa baru mutasian luar kota beberapa waktu lalu. Pihak sekolah, terang Armuji, khawatir terkait pembiayaan ke Jerman dianggap pungli.
Padahal, lanjut legislator yang juga Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya itu, mayoritas wali murid bersedia secara sukarela urunan agar putra-putrinya bisa ikut lomba. Keinginan para walimurid itu dia ketahui saat salah seorang di antara mereka meneleponnya.
Meski demikian, Armuji tidak bisa memaksa Dinas Pendidikan dan pihak sekolah SMA 15 untuk tetap memberangatkan anak didiknya ke Jerman. Terlebih setelah Ikhsan mengatakan, pelaksanaan lomba di Jerman waktunya mepet dengan jadwal ujian.
“Sangat disayangkan memang. Tapi karena waktunya mepet ujian dan tidak semua wali murid yang bersedia urunan, ya kami serahkan kepada mereka,” ucapnya. (pri)