Minggu
26 Oktober 2025 | 10 : 42

DPRD Kabupaten Probolinggo Gelar Hearing Seputar Kasus Dugaan Pemukulan Kepala Sekolah Terhadap Murid di Kraksaan

IMG-20250910-WA0011_copy_720x444

KABUPATEN PROBOLINGGO – Komisi IV DPRD Kabupaten Probolinggo, Rabu (10/9/2025) siang, memanggil pihak-pihak terkait untuk didengarkan keterangannya seputar kasus dugaan penganiayaan oleh kepala sekolah di Kecamatan Kraksaan terhadap sejumlah murid.

Pemanggilan oleh dewan tindaklanjut dari laporan wali murid pada 3 September 2025.

Berdasarkan data dihimpun DPRD, korban, RDO, diduga mengalami pemukulan oleh kepala sekolahnya saat kegiatan OSIS berlangsung.

Akibat kejadian itu, korban dilaporkan mengalami pusing dan trauma psikologis. Yang lebih memprihatinkan, data sementara DPRD juga menyebutkan adanya dugaan 2 hingga 5 siswa lain yang pernah mengalami perlakuan serupa dari oknum yang sama.

Anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan, Khairul Anam, menegaskan perlunya perlindungan hukum segera bagi korban dan pentingnya layanan konseling wajib di setiap sekolah.

“Sekolah harus jadi tempat aman dan nyaman, bukan memunculkan trauma. Kasus di SMPN 2 Kraksaan ini jadi alarm serius agar pemerintah bergerak cepat,” tegas Anam.

Anam menilai Pemerintah Daerah dan Dinas Pendidikan harus segera turun tangan melakukan investigasi menyeluruh.

Selain penindakan tegas terhadap pelaku, ia menekankan bahwa langkah preventif jangka panjang tidak kalah pentingnya.

“Guru juga manusia, mereka punya tekanan kerja dan beban psikologis. Konseling profesional dibutuhkan, bukan hanya untuk murid tetapi juga untuk guru. Ini membantu guru dalam memahami karakter murid dan memilih pendekatan pendidikan yang lebih humanis,” jelasnya.

Lebih lanjut, Anam mendorong dibangunnya budaya komunikasi terbuka antara sekolah, orang tua, dan siswa.

Sebagai bentuk komitmen, Fraksi PDI Perjuangan DPRD Probolinggo tengah menyiapkan program penguatan pendidikan karakter dan pelatihan manajemen kelas untuk mencegah terulangnya kekerasan di lingkungan sekolah.

“Semua pihak harus bergerak bersama. Pemerintah, sekolah, orang tua, dan masyarakat harus bersinergi agar lingkungan pendidikan kita benar-benar aman, ramah, dan bebas kekerasan,” pungkas Anam menutup pernyataannya. (drw/hs)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Guntur Wahono Sosialisasikan Penguatan Ideologi Pancasila bagi Generasi Muda di Srengat Blitar

BLITAR – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur, Guntur Wahono, menggelar kegiatan sosialisasi ...
LEGISLATIF

Noto Utomo Sosialisasi Perda, Perusahaan Wajib Serap 60 Persen Naker Gresik

GRESIK – Penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Gresik masih menuai protes. Hal itu terungkap dalam kegiatan ...
EKSEKUTIF

Seminar, Bupati Ony Paparkan Kondisi Pendidikan Kabupaten Ngawi

NGAWI – Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono menjadi salah satu pembicara dalam sarasehan pendidikan yang digelar PGRI ...
LEGISLATIF

Raperda Kawasan Tanpa Rokok, Fraksi PDI Perjuangan Bojonegoro Minta Ada Pertimbangan Sosial dan Ekonomi

BOJONEGORO – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Bojonegoro menyampaikan pandangan umum terhadap Rancangan ...
LEGISLATIF

Pastikan Tak Lagi Jadi Beban APBD, Wakil Ketua DPRD Jatim Dorong Pansus BUMD

SURABAYA – Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Deni Wicaksono, mendorong pembentukan panitia khusus (Pansus) untuk ...
LEGISLATIF

Ketua DPRD Kota Malang Dorong Partisipasi Semua Elemen Sukseskan Program MBG

MALANG – Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Sirraduhita mendorong partisipasi dan kolaborasi bersama ...