TULUNGAGUNG – Bupati Tulungagung Maryoto Birowo memantau beberapa sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, Selasa (28/9/2021). Pemantauan dilakukan untuk memastikan tidak ada klaster sekolah dalam penularan Covid-19 di Kabupaten Tulungagung.
“Klaster sekolah tidak ada. Dan mudah-mudahan tidak ada seterusnya,” beber Maryoto, saat melakukan pemantauan di SMPN 3 Tulungagung.
Menurut dia, untuk mencegah klaster sekolah, Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung sudah melakukan berbagai upaya. Selain mengharuskan sekolah menerapkan 5 M, juga siswa dan guru dilakukan tes swab antigen secara acak.
“Sampling tes swab bagi siswa dan guru ini juga penting dilakukan. Apakah mereka benar-benar sudah sehat dari rumah,” paparnya.
Kader PDI Perjuangan ini merasa senang karena dari 40-an siswa SMPN 3 Tulungagung yang baru saja dipantaunya dan saat dilakukan tes swab antigen secara acak tidak ada yang hasilnya positif. “Semua negatif,” ucap dia senang.
Maryoto menambahkan, siswa dan guru di semua sekolah yang melaksanakan PTMT di Tulungagung akan dilakukan swab antigen secara acak. Tidak hanya di sekolah tertentu saja.
“Tujuannya agar tidak sampai terjadi penularan Covid-19 di sekolah. Apalagi kemarin untuk warga Tulungagung yang terkonfirmasi positif bertambah dua orang dan hari sebelumnya tujuh orang,” sebutnya.
Dia menandaskan, pelaksanaan tes swab antigen secara acak di sekolah juga sebagai upaya memperbanyak pelaksanaan testing. “3T harus terus dilakukan. Testing, tracing dan treatment untuk memutus malta rantai penyebaran Covid-19,” terang kader PDI Perjuangan ini.
Dia pun yakin pekan depan Kabupaten Tulungagung akan berada di level 2 pemberlakuan PPKM. Alasannya, saat ini jumlah capaian vaksinasi dosis satu sudah di kisaran angka 43 persen dan untuk vaksinasi lansia juga terus bergerak naik menjadi 24 persen. (atu/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS