MADIUN – Wakil Wali Kota Madiun Inda Raya Ayu Miko Saputri menghadiri upacara Kenaikan Pangkat Luar Biasa Operasi Militer Selain Perang (KPLBOMSP) dan penyerahan piagam penghargaan Satgas Pamtas Penyangga (mobile) RI-PNG.
Dalam upacara yang digelar pada Rabu (11/5/2022) tersebut, tujuh prajurit Yonif Para Raider 501 Bajra Yudha mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi dan juga piagam penghargaan.
Upacara dipimpin Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad, Mayjen TNI Dwi Wahyu Winarto.
Para prajurit Yonif Para Raider 501 Bajra Yudha tersebut dengan gagah berani melawan separatis di Papua dan mengamankan 1 pucuk senjata.
“Beliau-beliau ini sangat berjasa menjaga persatuan Indonesia serta keamanan kita semua. Bahkan sebagian besar dari kita, nggak tahu bahwa masih saja ada gerakan-gerakan separatis yang dalam penanganannya butuh nyawa sebagai taruhannya,” ujar Inda Raya.
“Selamat dan terima kasih prajurit-prajurit pemberani Indonesia,” imbuh politisi PDI Perjuangan ini.
Untuk diketahui, masa tugas Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Yonif Para Raider 501 Bajra Yudha Madiun memang sudah berakhir.
Sebanyak 450 personel yang dikirim ke daerah konflik di Intan Jaya, Papua sudah kembali ke markas di Kota Madiun pertengahan Desember 2021 lalu. Beberapa di antaranya berhasil menorehkan prestasi.
Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad, Mayjen TNI Dwi Wahyu Winarto mengaku bangga dan hormat kepada prajuritnya yang telah menunjukkan prestasi di tempat operasi.
“Saya yakin mereka tidak pernah berfikir akan mendapatkan kenaikan pangkat. Tetapi karena berhasil menunjukkan prestasi terbaiknya negara hadir memberikan penghargaan,” kata Mayjen TNI Dwi Wahyu, usai upacara.
Setidaknya terdapat 26 prajurit TNI yang mendapatkan kenaikan pangkat lebih tinggi satu tinggkat. Tujuh di antaranya dari Yonif Para Raider 501 Bajra Yudha Madiun.
Dwi menyebut hal tersebut tidak terlepas dari kemampuan masing-masing prajurit. Sedang, kemampuan tidak akan didapat tanpa latihan yang hebat.
Dia berpesan kepada seluruh prajurit untuk terus berlatih, berlatih, dan berlatih. “Terakhir, jangan lupa berdoa dan berserah diri kepada Tuhan YME. Berlatih keras dan jangan lupa berdoa kepada Tuhan sesuai keyakinan masing-masing,” tuturnya.
Dwi juga berterima kasih kepada pemangku dan komandan satuan di wilayah. Tak terkecuali pemerintah daerah setempat.
Tanpa dukungan dan motivasi dari para pemangku wilayah tentu prajurit yang bertugas juga tidak akan maksimal.
“Artinya, kita sama-sama memberikan kontribusi masing-masing untuk menyelesaikan masalah di masyarakat,” pungkasnya. (ant/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS