JAKARTA – Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Andreas Hugo Pareira, menanggapi santai pelaporan Megawati Soekarnoputri ke Bareskrim Polri oleh LSM Aliansi Anak Bangsa Gerakan Anti Penodaan Agama, Selasa (24/1).
Baginya, palapor dalam kasus ini tidak memahami konteks pidato yang diucapkan Ketua Umum PDIP saat HUT PDIP yang ke-44.
“Suruh pelajari dulu kasusnya. Suruh mereka baca dulu, pahami dulu pidato itu daripada nanti bikin laporan, bikin malu di depan publik,” tegasnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (24/1).
Bagi Andreas, apa yang diucapkan Megawati menyinggung soal kebangsaan dan peradaban di Indonesia. Antitesa dari sebuah ideologi terbuka adalah ideologi tertutup.
“Yang namanya agama, apa pun itu dogma, bukan hanya Islam, di Katolik itu kalau bicara soal teokrasi itu tertutup karena itu dogma. Kalau kita bicara soal keimanan itu dogmatis. Kalau itu masuk dalam wilayah politik dia akan jadi ideologi tertutup. Itu semua agama lho, sehingga banyak negara di dunia ketika masuk negara demokrasi mereka menanggalkan itu. Makanya saya bilang kalau dia tidak paham lalu dia laporkan jadi malu sendiri nanti,” kata anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) ini.
Bagi Hugo, tidak perlu ada klarifikasi atau langkah mediasi terhadap pihak-pihak yang melaporkan hal ini. Sebab tidak ada persoalan hukum di dalam pidato tersebut.
“Misalnya mediasi, enggak ada persoalan politik atau hukumnya. Kalau mediasi kan ada persoalan hukum. Untuk apa?” tegas dia. (gatra)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS