JAKARTA – Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar yang baru saja mendapatkan pengampunan dari Presiden Joko Widodo, ada kemungkinan bergabung ke PDI Perjuangan.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.
“Pak Antasari menyatakan banyak kecocokan dengan gagasan-gagasan yang diperjuangkan oleh PDI Perjuangan,” kata Hasto Kristiyanto, di Jakarta, Minggu (29/1/2017).
Sebelumnya, Hasto mengatakan Antasari Azhar telah menyatakan dukungan kepada pasangan nomor urut 2 pada pemilihan kepala daerah DKI Jakarta. Dukungan itu disampaikan setelah Antasari menghadiri debat pilkada DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta pada Jumat (27/1/2017).
“Setelah debat beliau dengan mantap memberikan dukungan kepada Pak Ahok dan Pak Djarot,” kata Hasto di DPP PDIP Jakarta, Sabtu (28/1/2017) malam,.
Alasannya, kata Hasto, Antasari melihat kepemimpinan Ahok sudah memberikan gagasan dan pengalaman nyata. Termasuk bagaimana mengatasi ketidakadilan dan menciptakan birokrasi yang efisien yang bekerja untuk rakyat dan dianggap telah dijalankan.
Pada debat pilkada DKI Jakarta kedua tersebut, Antasari Azhar duduk pada bangku di barisan pendukung pasangan Ahok-Djarot. Hasto menceritakan Antasari datang bersama Ketua Partai Persatuan Pembangunan Djan Faridz.
Kedatangan Antasari tersebut cukup mengagetkan dan menimbulkan spekulasi soal kemungkinan dia akan bergabung dengan PDIP yang merupakan partai pengusung Basuki-Djarot pada pilkada DKI Jakarta 2017.
“Kemarin Pak Antasari bersama Pak Djan Faridz datang ke acara debat pilkada DKI Jakarta. Saya sendiri sempat kaget. Begitu Pak Antasari datang, kami banyak berdialog, dan Pak Antasari menyatakan kecocokannya dengan gagasan-gagasan yang diperjuangkan PDI Perjuangan,” kata Hasto.
Hasto juga memberikan peluang kepada Antasari Azhar untuk bergabung dengan PDIP. Ia juga membenarkan adanya penjajakan di kedua pihak agar Antasari Azhar bergabung ke PDIP.
“Pak Antasari jika bergabung dengan PDI Perjuangan tentunya melalui proses, dan hal ini sudah kami sampaikan ke Pak Antasari,” katanya.
Hasto mengakui, antara PDIP dan Antasari Azhar memiliki banyak persamaan, seperti menganut nilai “kebenaranlah yang akan menang”.
Kembalinya Antasari ke gelanggang politik dimungkinkan setelah mendapatkan grasi dari Presiden sehingga memiliki hak politik lagi. Sebelumnya, berkembang kabar soal permintaan agar Antasari ikut dalam pilkada Sumatera Selatan tahun depan. (tempo)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS