Selasa
26 November 2024 | 1 : 10

Fraksi PDI Perjuangan Minta Pemkot Malang Waspadai Inflasi Pasca Kenaikan Harga BBM

pdip-jatim-220908-nurul-setyowati

MALANG – Masalah inflasi menjadi perhatian serius Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Malang. Terlebih selepas kenaikan harga BBM yang telah berlaku semenjak seminggu yang lalu diprediksi berdampak kepada kenaikan berbagai kebutuhan barang pokok masyarakat.

Juru bicara Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Malang, Nurul Setyowati dalam sidang paripurna dengan agenda Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2022 menyebutkan Pemerintah Kota Malang harus mewaspadai tekanan inflasi.

“Inflasi kumulatif kita pada angka 4,71 persen, terutama saat ini berkaitan dengan harga pangan yang mahal, serta ditambah dengan kenaikan harga BBM. Dapat dipastikan double pressure
ini akan mempengaruhi daya beli masyarakat Kota Malang,” papar Nurul Setyowati, Selasa (6/9/2022).

Pihaknya mewanti-wanti, agar Pemkot Malang benar-benar bisa menyiapkan dan merancang program yang inovatif dalam upaya menahan laju inflasi. Sehingga daya konsumsi masyarakat, terutama rakyat kecil tidak terdampak kenaikan harga BBM.

Terlebih, berdasarkan laporan di tahun 2021, sisa lebih pembiayaan anggaran (Silpa) mencapai angka 25 persen.

Dari realisasi pembiayaan sebesar Rp 484 miliar, hal ini menunjukkan kurang matangnya perencanaan dan kurangnya inovasi program membuat siklus realisasi anggaran masih terkesan lamban.

“Keberpihakan pemerintah terhadap UMKM juga masih sangat rendah. Indikasinya anggaran pada Dinas Kopindag hanya 3,49 persen, padahal UMKM dan koperasi merupakan salah basis ekonomi tingkat grassroot yang harus diperhatikan, di dongkrak dan dilakukan pendampingan,” sebutnya.

Disisi lain, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Malang, Eko Herdiyanto menegaskan bahwa dalam pembahasan rencana Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2022, pos belanja tidak terduga (BTT) mengalami penurunan sebesar 56 persen.

“Dibutuhkan pembicaraan khusus, sebab kondisi ekonomi kita masih sangat tidak stabil. Terutama pasca kebijakan kenaikan harga BBM yang dipastikan akan mempengaruhi inflasi dan kebijakan fiskal Kota Malang,” tegas Eko Herdiyanto.

Pihaknya juga menyoroti, kenaikan anggaran belanja modal sebesar 77 persen. Tentunya kenaikan anggaran ini harus memberikan dampak dan hasil yang maksimal, baik dari segi pelayanan prima maupun dari segi penambahan terhadap PAD Kota Malang.

Juga menjadi stimulus agar pemulihan ekonomi masyarakat, terutama rakyat kecil seperti, buruh, para pekerja kasar dan ojek online, dan lain-lain bisa mendapatkan manfaat dari berbagai program dan inovasi yang dilakukan oleh Pemkot Malang. (ace/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...