SUMENEP – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, menggelar silaturrahim dengan Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep di Mandiyoso Keraton Sumenep, Rabu (13/4/2022). Silaturrahim yang berlangsung santai tersebut membahas beberapa agenda dan persoalan krusial dunia pendidikan.
Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep, Mulyadi, mengatakan, silaturrahim tersebut merupakan agenda rutin tiga bulanan antara dewan pendidikan dan Bupati Sumenep. Menurutnya, dewan pendidikan perlu menyampaikan temuan-temuan perihal persoalan pendidikan di lapangan.
“Kita diskusi, sharing pendapat tentang dinamika pendidikan, terutama pentingnya big data dunia pendidikan,” ujarnya.
Mulyadi juga menjelaskan, revolusi digital harus diimbangi oleh terobosan dan kerja-kerja stakeholder pendidikan yang lebih kreatif, inovatif, dan adaptif.
“Kita juga sampaikan, stakeholder pendidikan, dari dinas sampai sekolah, harus memperhatikan narasi kemajuan hari ini. Jangan sampai ketinggalan,” jelasnya.
Sementara itu, Bupati Fauzi menegaskan komitmennnya untuk memajukan pendidikan melalui peningkatan sumber daya manusia (SDM). Ia menegaskan, dirinya akan terus mendorong insan pendidikan untuk lebih profesional.
“Dengan ‘Bismillah Melayani’, saya inginkan peningkatan SDM dalam hal profesionalisme. Saya ingin stakeholder pendidikan lebih modern, dari atas sampai bawah, dari dinas sampai sekolah,” ujar Bupati Sumenep.
Bupati Fauzi juga menekankan pentingnya perbaikan mental dalam dunia pendidikan. Ia mendorong semua pihak, terutama dewan pendidikan, untuk bersama-sama memperbaiki mental para pendidik.
“Saya juga tekankan, mental orang-orang di dunia pendidikan harus kuat. Harus bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Internal dinas pendidikan harus bersih dari KKN,” jelasnya.
Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep itu juga berharap, dengan mental yang kuat dan bersih, tidak ada lagi pungli atau praktik transaksional dalam pengisian jabatan.
“Saya ingin internal dinas pendidikan harus bersih. Para pengambil kebijakan harus memberikan contoh bersih dulu, sebelum mendorong yang lain bersih,” terangnya.
Sistem pengawasan, lanjut Bupati Fauzi, juga harus optimal. Hal tersebut berkaitan dengan kinerja para kepala sekolah dan guru yang menjadi ujung tombak pendidikan. Karena itu, ke depan, ia berharap kerja sama dan sinergi dewan pendidikan dan dinas pendidikan mampu memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS