Sabtu
10 Mei 2025 | 8 : 04

Wakil Ketua DPRD Lumajang Minta Pemkab Terbuka Soal Pinjaman Rp 200 M

IMG-20210625-WA0013_copy_1200x676_1

LUMAJANG – Wakil Ketua DPRD Lumajang, H Bukasan SPd menilai Pemkab Lumajang belum optimal dalam penggunaan instrumen APBD. Termasuk ketidaktransparanan perihal pinjaman uang senilai Rp 200 miliar.

Menurut Bukasan, ketidakoptimalan penggunaan instrumen APBD tersebut ditandai dengan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) yang masih terlalu besar. Menurutnya, hal ini terjadi dikarenakan buruknya kualitas perencanaan anggaran pemkab, baik dari sisi pengeluaran maupun penerimaan.

“Sebenarnya banyak faktor yang menjadikan pemerintah sehingga akhirnya jadi SiLPA. Jika tidak ingin terjadi SiLPA, maka pemerintah harus meningkatkan kualitas perencanaan anggaran secara matang,” ujarnya.

Bukasan, yang juga Sekretaris DPC PDI Perjuangan Lumajang berharap, SiLPA yang masih ada nantinya dapat dijadikan tambahan sebagau ruang fiskal. Sehingga, menurut Bukasan, implementasi kebijakan yang berpihak pada rakyat dapat berjalan dengan baik.

“SiLPA itu nanti, bila kebijakan sudah turun harus dikembalikan seperti semula, tidak boleh digunakan untuk yang lainnya. Ditambah lagi dengan pengajuan peminjaman uang ke Kementerian Keuangan, yang kita di lesgislatif tidak tahu untuk apa,” tambahnya dihubungi melalui ponselnya, Kamis (24/6/2021).

Bukasan mengaku, belum ada pembahasan antara eksekutif dan legislatif terkait peminjaman sebesar Rp 200 miliar itu. Meski demikian, ia juga mengatakan bahwa rencana pinjaman tersebut akan dialokasikan untuk perbaikan jalan.

“Sejauh ini belum ada diskusi atau rapat terkait hal ini. Meskipun, dalam pembayarannya nanti dipotongkan dari Dana Alokasi Umum (DAU),” jelasnya.

Lebih lanjut, Bukasan meminta supaya pemerintah bersikap transparan memberi penjelasan kepada legislatif terkait perihal tersebut. Termasuk, spek jalan, dan titik mana saja yang menjadi prioritas.

“Saya pikir pemerintah harus mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah, terlebih DAU. Karena, kalau DAU itu dipotong, apakah nantinya tidak mempengaruhi kegiatan yang melekat dari dana itu sendiri,” terangnya.

Bahkan, Bukasan mengaku tidak setuju jika pemerintah melakukan peminjaman tanpa ada pemaparan serta pembahasan yang jelas. (ndy/hs)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Dorong UMKM Naik Kelas dan Revitalisasi Wisata, Novita Hardini Datangkan Pendiri Oleh-Oleh Bali

TRENGGALEK — Dalam upaya mendorong potensi wisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Trenggalek, anggota Komisi VII ...
LEGISLATIF

Puan Desak Pemerintah Jamin Keselamatan WNI yang Terjebak Konflik India-Pakistan

JAKARTA – Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani menyampaikan keprihatinan atas eskalasi konflik bersenjata antara ...
LEGISLATIF

Naikkan Daya Tarik Pengunjung, DPRD Surabaya Dorong SWK Berinovasi

SURABAYA – Kota Surabaya memiliki sentra wisata kuliner (SWK) yang tersebar di beberapa lokasi. Keberadaan SWK ini ...
KRONIK

Bupati Fauzi Kukuhkan Pengurus TP PKK 2025–2030, Dorong Peran Strategis dalam Pembangunan Daerah

SUMENEP – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, resmi mengukuhkan pengurus Tim Penggerak Pemberdayaan dan ...
KRONIK

Bupati Lukman Tinjau Gorong-Gorong Tersumbat, Ajak Masyarakat Jaga Kebersihan Lingkungan

BANGKALAN – Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut menjaga kebersihan ...
EKSEKUTIF

Seluruh Wali Kota Sepakat, Eri Cahyadi Kembali Pimpin Apeksi

SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kembali terpilih sebagai Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Pemerintah Kota ...