Kamis
10 April 2025 | 7 : 59

Jokowi Prioritaskan Infrastruktur untuk Kejar Ketertinggalan

pdip-jatim-eva-k-sundari-02

pdip-jatim-eva-k-sundari-02JAKARTA — Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Eva Kusuma Sundari, menegaskan, pembangunan infrastruktur merupakan janji Nawacita yang harus dipenuhi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Legislator asal dapil 6 Jawa Tmur ini mengatakan, miskinnya infrastruktur menjadi akar persoalan mengapa Indonesia kurang kompetitif sebagai negara tujuan investor.

Menurut Eva, deindustrialisasi dalam sepuluh tahun terakhir harus diakhiri, agar negara ini bukan semata menjadi pasar barang dan pengimpor barang.

“Rusak nih, mental bangsa karena menjadi negara konsumen. Enggak inovatif, enggak kreatif, dan jadi bangsa instan,” kata Eva kepada wartawan, Senin (21/3/2016).

Hal ini disampaikan Eva menanggapi kritik yang disampaikan Partai Demokrat terkait pembangunan infrastruktur selama era pemerintahan Jokowi. Idealnya, jelas Eva, pembangunan infrastruktur dilakukan ketika pertumbuhan ekonomi tinggi.

Hal itu terjadi seperti pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, yang saat itu mencapai 7 persen. Dengan demikian, pemerintahan saat ini tinggal lepas landas.

“Saat ini, Jokowi terpaksa ngejar-ngejar ketertinggalan tersebut, agar kita jadi produsen dan bisa mewariskan modalities ke pemimpin-pemimpin berikutnya,” ujarnya.

Dia menambahkan, APBN telah mengatur alokasi belanja negara untuk tiap-tiap pos, seperti anggaran kesehatan 20 persen, kesehatan 5 persen, dan anggaran PNS sebesar 60 persen. “Jadi, pembiayaan infrastruktur kita mengandalkan FDI (foreign direct investment), pinjaman, pasar modal, dan lain-lain,” urai Eva.

Sementara, Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira menilai wajar jika Presiden Jokowi saat ini menggunakan APBN untuk pembangunan infrastruktur. Dia menilai, Jokowi hanya berupaya mengejar ketertinggalan pembangunan yang diwariskan pemerintahan sebelumnya.

“Pak Jokowi memprioritaskan pembangunan infrastruktur untuk mengebut ketertinggalan di era sebelumnya,” kata Andreas.

Dia mengungkapkan, sejak era reformasi, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri tidak memiliki kesempatan yang panjang untuk melakukan pembangunan infrastruktur.

Namun, di era pemerintahan SBY yang berlangsung selama sepuluh tahun, dia menilai ada kesempatan untuk mengebut pembangunan itu. “Harusnya di era SBY itu dilakukan, tapi tidak terjadi,” ujar Andreas.

Andreas menilai, wajar jika kini Jokowi berniat melanjutkan proyek wisma atlet Hambalang yang menjadi lahan korupsi di era SBY. Ia tidak melihat hal tersebut sebagai sindiran kepada SBY.

Sebab, banyak juga contoh lain dimana Jokowi sudah menyelesaikan pembangunan yang mandek di era sebelumnya.

Dia mencontohkan pembangunan Waduk Jatigede dan pembangunan Tol Cipali. “Bukan hanya Hambalang, tapi semua infrastruktur yang mandek diselesaikan,” ujarnya. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

HEADLINE

Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim Soroti Sejumlah Ketimpangan di LKPJ Gubernur 2024

SURABAYA – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Jawa Timur menyoroti sejumlah ketimpangan dalam Laporan Keterangan ...
SEMENTARA ITU...

Ranwal RPJMD Surabaya 2025-2029 Disepakati, Fokus Transformasi Menuju Kota Dunia

SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama DPRD resmi menyepakati Rancangan Awal (Ranwal) Rencana ...
EKSEKUTIF

Gerusan Bengawan Madiun Mengancam Jalan Desa, Bupati Ony Siapkan Langkah Darurat

NGAWI – Tebing sungai Bengawan Madiun di Desa Banjaransari, Kecamatan Padas, Kabupaten Ngawi kerap tergerus aliran ...
LEGISLATIF

Puan Dorong Ada Mitigasi Guna Antisipasi Dampak Melemahnya Rupiah terhadap Kehidupan Rakyat

JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti melemahnya nilai tukar rupiah yang kini telah menembus angka Rp ...
LEGISLATIF

Widarto: DPRD Jember Punya Hak Memberi Masukan Terkait RPJMD

JEMBER – Anggota DPRD Kabupaten Jember berhak memberikan masukan pada Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah ...
LEGISLATIF

Ketua Banggar DPR Said Abdullah Dukung Penghapusan Kuota Impor dan Perbaikan Distorsi Harga

JAKARTA – Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah merespons positif keputusan Presiden Prabowo yang ...