SURABAYA – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim, Agatha Retnosari, bersama Dinas Koperasi UKM Jatim (Dinkopukm) menggelar pelatihan desain motif dengan digital untuk pelaku UMKM dengan tema ‘Workshop Sinergitas Penguatan Usaha KUKM Pembuatan Fashion Design’, di Hotel Aria Centra Surabaya, Sabtu (13/7/2024)
Kegiatan yang diikuti 50 pelaku UMKM fashion itu bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada peserta soal keterampilan praktis dalam pembuatan fashion design, khususnya bidang digital.
“Dengan banyaknya perubahan teknologi yang sangat cepat akan mengubah pola konsumsi dan belajar, termasuk di bidang fashion design,” ujar Agatha.
Menurut Agatha, peluang fashion design dalam era digital saat ini begitu besar. Banyak perangkat di era modern yang bisa menunjang teknologi dalam mengkreasi design.
“Misalnya, saat menggunakan stylus pen, mungkin belum banyak yang terbiasa. Namun, di masa modern ini, fashion designer dituntut untuk menguasai sehingga bisa membuka wawasan digitalisasi media,” jelas anggota Komisi B DPRD Jatim itu.
Digitalisasi desain, lanjut Agatha, akan menjadi media dalam mengarsipkan berbagai desain yang telah dibuat. Sehingga tidak mudah hilang, apalagi, biasanya juga muncul ide baru dari desain-desain lama tersebut.
“Kalau sebelumnya mungkin terbiasa menggambar desain melalui manual dengan kertas, pensil dan penghapus, saat ini harus bisa menggunakan stylus. Kami berharap, dengan digitalisasi ini semakin memperluas wawasan peserta,” tuturnya.
Peserta pelatihan secara langsung melakukan praktik membuat desain secara digital. Dipandu oleh fashion designer sekaligus akademisi, Ajeng Atma Kusuma, mereka membuat desain pakaian dengan menggunakan stylush pen di gawai mereka. Tak hanya menerima materi pelatihan, peserta juga mendapat perangkat Stylus Pen.
“Stylus Pen ini bisa dibawa kemana-mana, seperti halnya gawai mereka. Bisa diintegrasikan dengan handphone maupun tablet dan bisa mendesain di mana saja, misalnya ketika bertemu klien, tanpa mencari media kertas lagi,” jelasnya.
Tak hanya itu, Agatha berharap wawasan design dari para UMKM bisa semakin kaya. “Sehingga, harapannya ini bisa menambah omset, memperluas jejaring klien, serta tentunya pendapatan UMKM ini bisa tumbuh. Dengan digital, lebih mudah di-upload di media sosial juga sebagai bahan marketing. Dibandingkan dengan kertas, terkesan lebih profesional ketika bisa dibuat digital,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Produksi dan Restrukturisasi Usaha Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur, Susanti Widiastuti, mengatakan bahwa bukan tidak mungkin akan tumbuh pasar-pasar baru bagi desainer fashion dengan menguasai digitalisasi.
“Pada era kekinian, banyak design yang unik dan menarik. Kalau hanya dilakukan manual, maka berpotensi ditinggal dan kehilangan konsumen. Sehingga, ini perlu diasah, khususnya dalam penerapan digitalisasi,” terangnya. ()
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS