Senin
10 Februari 2025 | 7 : 21

Whisnu Wacanakan Kartu Warga Surabaya

PDIP-Jatim-Wisnu-SB-24052021

SURABAYA – Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana menyoroti buruknya pelayanan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan. Sebab, dalam penerapannya di lapangan, masih banyak warga yang tak bisa berobat dengan leluasa akibat rumitnya pelayanan.
Menurut Whisnu, kendala yang dialami pemegang BPJS Kesehatan di antaranya untuk operasi tidak bisa, obatnya tidak ada, dan tidak bisa digunakan untuk semua rumah sakit. Terbaru, ungkapnya, sebanyak 13 personel Satpol PP yang mengalami kecelakaan tergulingnya kendaraan dinas, dalam pengobatannya ternyata tak bisa menggunakan BPJS.
“Mobil Satpol PP numplek, dan 13 petugasnya luka, gak bisa diobati pakai BPJS. Dulu langsung bisa dirawat di kelas tiga rumah sakit dan gratis,” kata Whisnu, kemarin.
Pria yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya ini menambahkan, dengan adanya berbagai persoalan itu, serapan dana BPJS yang dibayar Pemerintah Kota Surabaya tak optimal. Padahal, pelayanan kesehatan melalui BPJS tersebut, seluruhnya gratis.
Pihaknya telah mengusulkan ke pemerintah pusat agar mengevaluasi kinerja BPJS. Dia juga menyatakan, jika BPJS tidak bisa profesional mengelola asuransi, sebaiknya dilakukan lelang terbuka melibatkan pihak swasta yang kompeten namun menawarkan biaya yang murah daripada BPJS.
Untuk mengefektifkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, dengan menggandeng BPJS Whisnu mewacanakan  untuk mengeluarkan kartu kesehatan yang diberi nama Kartu Warga Surabaya. “Lewat BPJS, Pemkot bisa keluarkan kartu kesehatan. Dan itu tidak langgar aturan,” terangnya.
Dia mengatakan, saat ini pihaknya masih mengonsep pembuatan kartu kesehatan masyarakat tersebut bersama DPRD. “Sebenarnya  sudah lama. Tapi kita konsep kembali dengan DPRD,” ujar Whisnu.
Pemkot Surabaya, imbuh Whisnu, memiliki anggaran yang cukup untuk pelayanan kesehatan masyarakat. “Anggarannya cukup, kita punya Rp 400 miliar dan bisa ditambah di PAK (Perubahan Anggaran Keuangan),” tuturnya.
Dia menambahkan, karena program pelayanan dasar pemerintah kota di bidang kesehatan dan pendidikan, Kartu Warga Surabaya juga bisa digunakan untuk pelayanan bidang pendidikan. “Program dasar kita kan kesehatan dan pendidikan gratis,” kata dia. (goek/*)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

EKSEKUTIF

Bupati Gresik Minta 2.569 PPPK Penerima SK Tunjangan Fokus Layani Rakyat

GRESIK – Sebanyak 2.569 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Pemerintah Kabupaten ...
LEGISLATIF

Raperda Pembatasan Gawai Masuk Prolegda 2025, Hosnan: Upaya Jaga Kesehatan Mental Anak

SUMENEP – Gagasan Rancangan Peraturan Daerah (raperda) tentang Pembatasan Gawai yang digulirkan Fraksi PDI ...
KRONIK

Tiba di Jeddah, Megawati, Puan dan Pratama Laksanakan Ibadah Umroh

JEDDAH – Presiden ke-5 RI yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama Ketua DPR RI, Puan ...
KRONIK

Resmi Dimulai, Bupati Ipuk Ajak Masyarakat Manfaatkan Program Cek Kesehatan Gratis

BANYUWANGI – Program pemeriksaan kesehatan gratis yang dicanangkan pemerintah sebagai bentuk apresiasi bagi Warga ...
LEGISLATIF

Revisi UU BUMN Disahkan, Kanang: Untuk Perkuat Tata Kelola dan Pengawasan Ekonomi Nasional

JAKARTA – DPR RI resmi mengesahkan revisi Undang-Undang Badan Usaha Milik Negara (UU BUMN) dalam Rapat Paripurna ...
KRONIK

Realisasikan Aspirasi Warga, Erma Harap Pembangunan TPT Tingkatkan Kesejahteraan

TULUNGAGUNG – Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur, Erma Susanti, melakukan peninjauan pembanguan tembok ...