Sabtu
25 Oktober 2025 | 12 : 11

Wabup Gresik Ajak Organisasi Perempuan Cegah Penyebaran HIV-AIDS

IMG-20230726-WA0091_copy_1100x676_copy_880x540

Per triwulan 2023, ada 56 kasus.

GRESIK – Penyebaran kasus HIV-AIDS di kabupaten Gresik masih cukup tinggi. Pemerintah melalui Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) mengajak organisasi perempuan melakukan upayan pencegahan.

Berdasarkan data tahun 2021 jumlah orang dalam HIV-AIDS (ODHA) sebanyak 65 kasus. Tahun 2022 meningkat sekitar 3x lipat menjadi 179 kasus.

Sementara di triwulan satu 2023, jumlah kasus baru sudah mencapai 56, ini menunjukkan angka penularan yang cukup tinggi. Sekitar 49% berasal dari laki-laki sex laki-laki (LSL/homosex).

Ada pula anak anak, remaja, ibu rumah tangga, dan warga binaan pemasyarakatan (narapidana). Hal ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah.

“Ini menjadi perhatian kita semua. Meskipun peningkatannya tidak sebanyak nasional yang mencapai sekitar 5.100 kasus per 6 mei 2023 kemarin, tapi kita tidak boleh lengah dan berdiam diri saja,” kata Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah saat membuka pelatihan Warga Peduli HIV/AIDS (WPA), Rabu (26/7/2023).

Bu Min mengatakan, problematik HIV/AIDS bukan hanya sebatas bidang kesehatan saja. Tetapi mempunyai dampak yang sangat luas. Seperti di bidang politik, ekonomi, sosial, etnis, agama dan hukum.

“Bahkan berimplikasi secara nyata, cepat atau lambat dapat menyentuh semua aspek kehidupan manusia,” imbuh Bu Min.

Perempuan Ketua PC Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) DPC PDI Perjuangan Gresik ini berharap, semua pihak dapat memberikan sikap yang positif kepada ODHA. Misalnya, seperti mengambilkan obat, mengantarkan ODHA ke tenaga kesehatan, memberikan penguatan mental, tidak mendiskriminasi ODHA.

Kemudian, mengedukasi masyarakat meluruskaan persepsi yang salah tentang ODHA, ikut mendorong masyarakat ibu hamil untuk screening tes HIV/AIDS dan lainnya.

Semua upaya tersebut dilakukan untuk mewujudkan target Gresik three zero (zero infeksi baru, zero kematian terkait AIDS, serta zero stigma dan diskriminasi).

“Saya harapkan, agenda hari ini dapat memberi pengetahuan, bagaimana ibu-ibu bisa memberikan arahan kepada warga di sekitarnya dalam mencegah HIV/AIDS dan bersikap kepada ODHA. Terlebih dapat mengeliminir orang-orang dengan keinginan seksual menyimpang, menjadi ke arah yang benar,” tuturnya. (mus/hs)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Sosialisasi Pencegahan Judi Online, Raymond Tara Sampaikan Pentingnya Peran Keluarga

SIDOARJO – Sekretaris Komisi A DPRD Sidoarjo, Raymond Tara Wahyudi ST, menekankan pentingnya peranan keluarga dalam ...
LEGISLATIF

Ringankan Beban Masyarakat, Legislator Banteng Madiun Ini Dukung Program OOTD PLN

MADIUN — Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Madiun, Budi Wahono, kembali menunjukkan kepeduliannya ...
HEADLINE

Tunggakan BPJS Kesehatan Dihapus, Deni: Langkah Nyata Pemerintah Perluas Perlindungan Sosial

SURABAYA – Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Deni Wicaksono mengapresiasi kebijakan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi ...
LEGISLATIF

Fraksi PDI Perjuanngan DPRD Jatim Dukung Pencabutan Enam Perda

SURABAYA – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jawa Timur mendukung pencabutan enam peraturan daerah (Perda) yang diajukan ...
KRONIK

Banyuwangi Gelar Ritual Meras Gandrung dan Festival Musik Perkusi

BANYUWANGI – Pertunjukan kolosal 1.400 penari Gandrung Sewu 2025 akan digelar di Pantai Marina Boom, pada Sabtu ...
KRONIK

Upacara Hari Jadi ke-494 Kabupaten Bangkalan, Momentum Dapatkan Energi Baru untuk Berbenah

BANGKALAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan menggelar upacara peringatan Hari Jadi ke-494 Kabupaten ...