Selasa
21 Januari 2025 | 7 : 31

Visit Sumenep 2018 Diharapkan Jadi Lokomotif Perekonomian

pdip-jatim-pantai-gili-labak-sumenep

SUMENEP – Pemkab Sumenep mencanangkan Visit Sumenep 2018 sebagai lokomotif perekonomian. Wakil Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengatakan, saat ini masih dicari pola pengembangan yang terbaik bagi program ini.

“Lebih cepat memulai lebih baik. Sumenep sudah layak mempromosikan diri sebagai destinasi wisata,” kata Fauzi kepada wartawan, di Gili Labak, Sumenep, Rabu (12/4/2017).

Terkait program Visit Sumenep 2018, dia sudah mengkoordinasikan dengan dinas-dinas terkait. “Kami ingin Sumenep jadi wisata halal, tapi masih akan kita kaji wisata Sumenep seperti apa,” ujarnya.

Dia mengajak semua pihak mendukung pembangunan wisata Sumenep, seperti pemerhati wisata, media dan pengusaha, serta dari kalangan pemerintah kabupaten sendiri.

Wabup yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Cabang PDI Perjuangan Kabupaten Sumenep ini menyadari, menjadikan Sumenep sebagai tujuan wisata akan membutuhkan waktu panjang.

Mengingat Banyuwangi membutuhkan butuh waktu 7 tahun, Lombok 14 tahun, dan Bali butuh 35 tahun untuk menjadi destinasi wisata yang diperhitungkan.

Pemkab mencatat, selama tahun 2016, ada 800 ribu wisatawan yang berkunjung ke Sumenep. Paling banyak dari Australia, Belanda dan Tiongkok.

Wisatawan datang melalui jalur darat dan kapal pesiar di laut. Destinasi yang paling banyak dikunjungi adalah keraton dan bahari.

Tahun depan, pemkab menargetkan 1 juta wisatawan, termasuk 10 ribu wisatawan mancanegara, berkunjung ke Sumenep.

Potensi wisata bahari utama yang bisa dijual adalah Gili Labak dan Gili Iyang. Potensi wisata bahari tambahan adalah Pantai Sembilan, Badur, Slopeng, Lombong dan sebagainya.

Menurut Fauzi, Gili Labak adalah permata di ujung Madura yang termasuk bagian dari surga yang tersembunyi. Salah satu dari 126 pulau di Sumenep ini memiliki pantai berpasir putih dan berlaut biru. Setidaknya ada 12 spot yang bisa digunakan untuk diving dan snorkeling.

Selain wisata bahari, Sumenep juga memiliki potensi wisata sejarah berupa bangunan keraton dan makam para raja yang masih utuh. Sedangkan potensi wisata budaya Sumenep yaitu tari-tarian, saronen dan karapan sapi. (goek/*)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkini

KRONIK

DPD PDI Perjuangan Jatim Berbagi Kebahagiaan Natal di Panti Asuhan Kasih Agape

SURABAYA – Memperingati Hari Raya Natal 2024, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Timur menggelar aksi ...
LEGISLATIF

Desak Klarifikasi HGB di Atas Laut, DPRD Jatim Segera Panggil Pemprov dan BPN

SURABAYA – Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Deni Wicaksono, mengecam keberadaan hak guna bangunan (HGB) di atas ...
LEGISLATIF

Komisi I DPRD Sumenep Koordinasi dengan OPD Mitra Kerja

SUMENEP – Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Darul Hasyim Fath, mengatakan bahwa ...
LEGISLATIF

Libur Panjang, Martin Hamonangan Minta Pemprov Antisipasi Terjadinya Bencana

SURABAYA – Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur, Martin Homonangan, mendesak Dinas Perhubungan dan Dinas PU Bina Marga ...
HEADLINE

Soekarno Run Digelar Lagi Tahun Ini di 13 Dapil se-Jatim

SURABAYA – DPD PDI Perjuangan Jawa Timur kembali menggelar Soekarno Run serentak di 13 daerah pemilihan (dapil) ...
KRONIK

Buka SSC 2025, Bupati Sugiri Harap Jadi Ajang Taaruf hingga Konservasi Seni

PONOROGO – Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, membuka kegiatan Spenla Specta Competition (SSC) 2025 yang bertempat di ...