TRENGGALEK – Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Trenggalek dicanangkan mulai hari ini, Jumat (29/01/2021) di Pendopo Manggala Praja Nugraha.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin bersama jajaran Forkopimda serta perwakilan tokoh agama dan tokoh masyarakat berkesempatan mendapatkan suntikan perdana vaksin Covid-19.
Bupati Arifin menyampaikan, proses vaksinasi ini membutuhkan waktu sampai 1 tahun kedepan. “Proses vaksinasi dimulai hari ini sampai target penyelesaian Maret 2022. Tapi jika itu bisa diselesaikan secepatnya justru lebih baik,” kata Arifin.
Baca juga: Trenggalek Masuk Zona Merah, Ini Langkah Cepat Bupati Arifin
Menurutnya, proses vaksinasi berlangsung secara bertahap, dan dibutuhkan rentang waktu yang cukup lama untuk membentuk kekebalan komunal. Karena itu, dia mengingatkan warganya untuk senantiasa mematuhi protokol kesehatan.
Saat ini, sebut Mas Ipin, sapaan akrabnya, pemerintah pusat masih mengalokasikan vaksin untuk tenaga kesehatan dan beberapa frontliner lainnya hingga April mendatang. Setelah itu baru menyasar kepada masyarakat secara bertahap hingga Maret 2022.

Artinya masih ada rentang waktu 1 tahun lebih untuk bisa memberikan Vaksin Covid 19 kepada seluruh warga. Dalam rentang waktu yang panjang ini, tentunya warga masyarakat harus benar-benar disiplin mematuhi protokol kesehatan agar tidak terpapar Covid 19.
“Sudah ada 2.000 vaksin dan besok ditambah 4.400 lagi, sehingga totalnya ada 6.400 dosis,” imbuh suami Novita Hardini itu.
Oleh karena penambahan kasus Covid 19 di Kabupaten Trenggalek kian meningkat, dia pun minta jajarannya untuk mempercepat proses penambahan asrama dan rumah sakit darurat Covid 19.
Menurutnya, hal ini agar ada kecukupan ruang untuk penanganan Covid 19. Apalagi ketersediaan ruangan di asrama covid yang ada, sudah penuh.
Begitu juga dengan ruang perawatan Covid di rumah sakit. Dengan kecukupan ruang isolasi, rumah sakit dapat difungsikan untuk penanganan Covid dengan resiko tinggi.
“Selain tracing, yang lebih penting lainnya kita perlunya menyiapkan asrama covid dan rumah sakit darurat, sehingga ada kecukupan ruang untuk melakukan isolasi kepada mereka yang terpapar,” jelas bupati yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Trenggalek ini. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS