
SURABAYA – Wakil Sekretaris PDI Perjuangan Jawa Timur SW Nugroho menyebut langkah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang sukses mengupayakan rumah kelahiran Presiden pertama RI Soekarno menjadi milik negara sangat tepat.
Menurut Nugroho, rumah bersejarah di Jalan Peneleh Gang Pandean IV Nomor 40, Kecamatan Genteng tersebut bisa dimanfaatkan untuk kepentingan umum, terutama mengedukasi publik tentang nilai-nilai nasionalisme.
Rumah yang sebelumnya milik perorangan tersebut, kata Nugroho, ke depan akan dijadikan museum oleh Pemkot Surabaya.
Baca juga: Rumah Kelahiran Bung Karno Diserahkan ke Pemkot, PDIP Surabaya Beri Apresiasi
“Masyarakat Surabaya dan Indonesia tentu senang dengan serah terima rumah bersejarah itu, karena merupakan bagian dari sejarah nasionalisme Indonesia,” katanya, Rabu (19/8/2020).
Dia menyebutkan, rumah Bung Karno saat masih bocah ini bisa menjadi salah satu tempat untuk menyelami spirit nasionalisme sang proklamator bangsa.
“Ke depan, publik termasuk para kader PDI Perjuangan bisa mengunjungi rumah kelahiran Bung Karno untuk menghikmati nilai-nilai kejuangan dan ajaran ajaran Bung Karno. Apalagi rumah tersebut akan dijadikan museum yang sarat edukasi sejarah perjuangan bangsa ini oleh Pemkot Surabaya,” papar anggota DPRD Jatim itu.

Nugroho mengusulkan agar museum tersebut juga dilengkapi dengan berbagai instrumen teknologi yang canggih. Misalnya virtual reality dan augmented reality kisah hidup Bung Karno sejak kelahirannya.
“Dari rumah itu kita juga bisa menghayati, misalnya ketika Bung Karno merenung di bawah pohon sukun di Ende untuk berkontemplasi tentang bangsa ini, hingga tercetus ide-ide besar seperti Pancasila,” tuturnya.
Diberitakan, rumah bersejarah yang menjadi tempat lahirnya sang proklamator kemerdekaan tersebut diserahterimakan dari pemilik ke Wali Kota Risma pada 17 Agustus 2020, bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-75.
Senada, Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Khusnul Khotimah juga mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya. Dengan kepemilikan rumah kelahiran Bung Karno oleh negara melalui Pemkot Surabaya, terang Khusnul maka semakin meneguhkan Kota Pahlawan ini sebagai dapur nasionalisme Indonesia.
“Surabaya menjadi konvergensi banyak hal keren untuk Indonesia; mulai semangat nasionalisme, pergerakan fisik untuk kemerdekaan, dan kerja nyata mengisi kemerdekaan yang membawa kota ini berkelas dunia sekaligus tetap membumi melalui program pro wong cilik sejak era Wali Kota Bambang DH dan Tri Rismaharini,” papar anggota DPRD Surabaya tersebut. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS