
SURABAYA – Pemberdayaan masyarakat di kawasan eks lokalisasi, terus dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Seperti yang berada di eks lokalisasi Sememi dan Klakah Rejo, Pemkot Surabaya terus melakukan pembinaan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, supaya warga di sana bisa mandiri dan sejahtera.
Risma mengatakan, agar masyarakat di eks lokalisasi mampu bertahan secara ekonomi, pihaknya mengajak warga untuk bisa memanfaatkan koperasi-koperasi yang dikelola secara mandiri. Karena itu, ia mengimbau kepada warga di sana agar bersungguh-sungguh untuk mengelola koperasi tersebut.
“Sebagai umaro, saya berkewajiban bagaimana saya bisa mensejahterahkan warga Surabaya. Saya harap sekali lagi, panjenengan (Anda) semuanya tidak menjadi penonton, ayo kita berusaha,” kata Wali Kota Tri Rismaharini saat menghadiri acara buka puasa bersama warga Sememi dan Klakah Rejo di Masjid At-Taqwa, Jalan Klakah Rejo No 9, kemarin.
Dengan adanya koperasi-koperasi tersebut, jelas Risma, masyarakat akan mandiri dan sejahtera secara ekonomi. Sehingga diharapkan tidak ada lagi warga di eks lokalisasi yang kekurangan ekonomi, bahkan sampai terjerat utang piutang rentenir.
“Karena saya pingin panjenengan semua berhasil, panjenengan semua warga Sememi dan Klakah Rejo bisa sukses melalui koperasi itu,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, dia juga menyampaikan bahwa dampak yang ditimbulkan dari adanya lokalisasi sangat luar biasa. Bukan hanya dampak masalah sosial, tapi juga pendidikan kepada anak.
Bahkan, dampak lain yang ditimbulkan adalah berbagai datangnya penyakit. Oleh karena itu, sejak 2013 pihaknya bersama warga berkomitmen untuk berhijrah, mengubah kawasan ini menjadi lebih baik.
“Saya kepingin panjenengan semua berhasil, nanti kalau JLLB (Jalur Lingkar Luar Barat) jadi dan box culvert bisa tertutup, nanti juga akan menjadi akses perekonomian warga di sini,” katanya.
Selain melakukan pemberdayaan ekonomi masyarakat eks lokalisasi melalui koperasi, Wali Kota juga mengungkapkan bahwa Pemkot Surabaya memiliki program di bidang pendidikan, seperti beasiswa pramugari dan pilot.
Dia mengajak para orang tua di eks lokalisasi agar memanfaatkan program tersebut untuk mengubah masa depan anak-anaknya supaya lebih baik.
“Kita juga memiliki program-program beasiswa di Pemkot Surabaya. Semua SPP ditanggung Pemkot Surabaya. Anak-anak harus punya masa depan, putra-putri panjenengan harus lebih baik dari orang tuanya,” tuturnya.
Keseriusan Pemkot Surabaya untuk menyejahterahkan warga di eks lokalisasi tak hanya sampai di situ. Bahkan, Risma mengungkapkan, Pemkot Surabaya bakal membangun wisata baru berupa taman anggrek untuk mendatangkan wisatawan.
Dengan adanya kebun anggrek tersebut, diharapkan juga berdampak pada meningkatnya ekonomi warga di sekitar.“Insya Allah tahun ini, kita akan buat taman anggrek di sini. Saya harap warga nanti bisa menikmati hasilnya. Ini akan menjadi wisata baru yang akan menarik pengunjung untuk datang,” ungkapnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS