Minggu
20 Juli 2025 | 10 : 19

Refleksi dan Doa Bersama Kudatuli, PDI Perjuangan Surabaya Ingatkan Perjuangan Masa Lalu

PDIP-Jatim-Adi-Sutarwijono-28072023

SURABAYA – DPC PDI Perjuangan Surabaya menggelar Refleksi dan Doa Bersama Peringatan 27 Tahun Tragedi Kerusuhan Dua Puluh Tujuh Juli 1996 (Kudatuli), Kamis (27/7/2023). Kegiatan yang berlangsung di kantor DPC Jalan Setail nomor 8, Kecamatan Wonokromo Surabaya tersebut dihadiri segenap pengurus DPC, PAC, Ranting, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Surabaya, para bacaleg, senior Partai yang turut berjuang saat Kudatuli, hingga aktivis muda Partai.

Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya, Adi Sutarwijono, mengatakan, adanya kegiatan tersebut guna mendoakan para pendahulu sekaligus merawat semangat kedaulatan Partai.

“PDI Perjuangan Surabaya merasa berkepentingan untuk terus merawat ingatan, kesadaran, dan mengobarkan spirit kedaulatan Partai. Memelihara pergerakan perjuangan PDI Perjuangan di tengah masyarakat, terutama ke wong cilik atau kaum marhaen,” ujarnya.

Ia menjelaskan, peristiwa kelam yang menimpa PDI Perjuangan 27 tahun lalu itu, merupakan momen yang tak akan terlupakan. Kala itu, para simpatisan berjuang sekuat tenaga, bahkan hingga berkorban nyawa demi menegakkan kedaulatan Partai.

Semangat perjuangan inilah yang harus dijadikan pedoman, terutama untuk para generasi muda. PDI Perjuangan adalah partainya wong cilik, marhaenisme yang berjuang untuk rakyat.

“Karena itu ada juga generasi muda dan bacaleg supaya mereka menghayati betul dalam peristiwa Kudatuli ini. Tidak hanya harta benda yang jadi korban, tapi juga jiwa raga,” jelasnya.

Untuk itu, dalam kegiatan tersebut juga ditampilkan foto dan video pergerakan dan solidnya kader kala itu. Harapannya, bisa menjadi refleksi perjuangan di masa kini.

“Supaya kita senantiasa menjadikan peristiwa Kudatuli sebagai penyemangat betapa Partai di masa lalu ditegakkan dengan susah payah,” tuturnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga menyerahkan penghargaan pada 10 senior Partai yang turut berjuang di tragedi Kudatuli.

Salah satunya, Madollah, seorang pria yang kala itu menjabat sebagai sebagai Wakil Sekretaris DPD tahun 1996 dan menjadi saksi hidup perpecahan Kudatuli.

“Perjuangan dulu itu mengerikan. Saya orang enam dari Surabaya dikirim ke sana. Hampir saya ketangkap, makanya saya sampai saat ini berterima kasih. Syukur masih diberi umur panjang,” ucapnya.

Ia yang kini berusia 81 tahun itu mengaku bersyukur dan berharap kedaulatan yang telah mereka upayakan dapat terus terjaga, tak dinodai dengan perbuatan yang mencoreng nama Partai.

“Yang muda-muda itu diteruskan perjuangannya. Jangan sampai korupsi. Jaga PDI Perjuangan. Itu perjuangan Partai sampai sekarang jangan dinodai, dieman-eman,” ungkapnya. (nia/set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Perluas Layanan Kedaruratan, Kanang Serahkan Ambulans untuk Warga Ngawi Barat

NGAWI – Anggota Komisi VI DPR RI, Ir. Budi Sulistyono (Kanang), menyerahkan satu unit mobil ambulans kepada warga ...
EKSEKUTIF

Pemkab Lumajang Tampilkan Stan Koperasi dan UMKM Binaan di Acara Jalan Sehat

LUMAJANG – Merayakan hari Koperasi, Pemerintah Kabupaten Lumajang menggelar acara senam dan jalan sehat di ...
KRONIK

Bupati Sugiri Ajak Muslimat NU Gotong Royong Atasi Kemiskinan

PONOROGO – Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menghadiri pelantikan Pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU ...
KRONIK

Hadiri Yudisium UIN KHAS Jember, Bupati Ipuk Motivasi Ratusan Guru untuk Inovatif

BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menghadiri Yudisium dan Pengukuhan Guru Profesional Universitas ...
KRONIK

Risma Suntik Semangat UMKM dan Ibu Rumah Tangga Konawe

KONAWE – Ketua DPP PDI Perjuangan yang juga Mantan Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini (Risma), mengunjungi ...
KRONIK

Dapat Penghargaan Tokoh Penggerak Koperasi, Untari: Koperasi Harus Jadi Pilar Utama Ekonomi Rakyat

SURABAYA — Di momen peringatan Hari Koperasi Nasional ke-78, Ketua Umum Koperasi Konsumen Setia Budi Wanita (SBW) ...