Jumat
21 Maret 2025 | 11 : 13

PWNU Jatim Berencana Buat Rumusan Sastra Pesantren, Ini Catatan Kusnadi

PDIP-Jatim-Kusnadi-18102022

SURABAYA – Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur, Kusnadi, mengapresiasi rencana perumusan sastra pesantren dalam konteks kekinian oleh PWNU Jatim. Menurutnya, pesantren berperan besar dalam perubahan sosial masyarakat yang lebih terarah dan didasari ilmu keislaman rahmatan lil alamin.

“Inilah peran besar pesantren yang dalam konteks itu pola pendekatan yang dilakukan, salah satunya, dengan sastra,” ujarnya saat menjadi pembicara di Seminar Sastra Pesantren PWNU Jatim, Senin (17/10/2022).

Sastra merupakan ruh kehidupan pesantren. Hal itu telah terjadi sejak dulu, di mana saat itu para wali menyebarkan Islam lewat akulturasi budaya, dan sastra adalah adalah salah satunya.

“Dalam kehidupan ini tidak ada satupun yang lepas dari nilai-nilai budaya. Dengan agama hidup kita jadi terarah, dengan pendidikan hidup kita jadi mudah dengan budaya hidup kita jadi indah. Itu tidak lepas dari kerja kebudayaan dan inilah yang disebut sastra,” terangnya.

Untuk itu, perumusannya perlu beriringan dengan perkembangan zaman. Di era digitalisasi ini, sastra yang akan jadi pedoman tersebut harus disesuaikan dengan kondisi masyarakat agar mudah dipahami.

“Karena sastra harus dipahami semua orang. Jadi, apa yang mereka bawa, mereka baca itu jadi milik mereka sehingga jadi pegangan hidup,” tuturnya.

Pesantren, lanjut Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur itu, juga perlu memperhatikan konteks penulisan agar sastra tersebut tidak disisipi hal yang melanggar nilai-nilai kemurnian Islam dan menimbulkan perdebatan tak berkesudahan.

“Dengan sastra berfungsi sebagai sosial enginery, bahayanya kalau sisipan itu yang kemudian banyak terjadi memberi makna berbeda dari tulisan asli. Bahayanya di situ,” jelasnya.

Kusnadi pun berharap, rencana perumusan sastra ini dapat memberi manfaat bagi seluruh pihak dan tidak meninggalkan nilai-nilai budaya Nusantara.

“Proses belajar yang dilakukan di pesantren adalah proses belajar yang cakrawala. Santri diharapkan menjadi media dalam sosial untuk bagaimana masyarakat bisa dilahirkan menjadi tatanan baru yang dilandaskan dengan akidah islamiyah,” ungkapnya.

“Ini tantangan kita ke depan. Semoga nanti dengan bimbingan para kyai, ulama tantangan ini bisa kita hadapi dengan baik dan kita kembali ke ruh dari lahirnya sastra pesantren sebagaimana yang menjadi cita-cita kita semua,” pungkasnya. (nia/set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

EKSEKUTIF

50 Pendaftar Calon Kepala Dinas di Pemkot Surabaya Mundur dari Lelang Jabatan

SURABAYA – Proses lelang jabatan di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengalami dinamika cukup menarik. ...
KRONIK

DPP PDI Perjuangan Gelar Nuzulul Quran 1446 H

JAKARTA – DPP PDI Perjuangan menggelar acara peringatan Nuzulul Quran di bulan suci Ramadan 1446 H atau bertepatan ...
LEGISLATIF

Puan: UU TNI Tetap Berlandaskan Pada Prinsip Demokrasi Supremasi Sipil

JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan UU TNI yang disahkan pada Kamis (20/3/2025) tetap berlandaskan pada ...
EKSEKUTIF

Ning Ita Ajak Semua PNS Pemkot Mojokerto Sukseskan Panca Cita

MOJOKERTO – Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, mengajak seluruh pegawai negeri sipil (PNS) berkomitmen ...
SEMENTARA ITU...

Bupati Rijanto Apresiasi Pemusnahan Ribuan Botol Miras di Mapolres Blitar

BLITAR – Menjelang Lebaran, Polres Blitar melaksanakan pemusnahan ribuan miras (minuman keras) hasil operasi pekat ...
KABAR CABANG

DPC Bojonegoro Bagikan Makanan Takjil Serentak di 28 Kecamatan

BOJONEGORO – DPC PDI Perjuangan membagikan makanan takjil dan paket sembako, Kamis (20/3/2025). Pembagian makanan ...