GADIS belia bergaun putih naik ke panggung rapat kerja daerah khusus (rakerdasus) DPD PDI Perjuangan Jawa Timur di Vasa Surabaya Hotel, Kamis (26/9/2024).
Langkah gadis diketahui kemudian bernama, Ken Shima Ratu Dharma Siwi (Kensi, 10 tahun) terhenti di depan mikrophone. Hall tempat acara disesaki 1.500 – an peserta mendadak hening.
“Mari kita pendengarkan pembacaan puisi berjudul Aku Melihat Indonesia, karya Ir Sukarno oleh adik Kenzi,” kata pembawa acara melalui pengeras suara disusul riuh tepuk tangan peserta.
Puisi tersebut satu dari sekian puisi karya Bung Karno. Aku Melihat Indonesia seperti usaha sang Proklamator dalam menegaskan ke-Indonesia-an yang secara kewilayahan terdiri dari beragam laut dan gunung dengan segala keindahannya.
Baca juga: Rakerdasus, DPD Jatim Pertegas Target Kemenangan Risma – Gus Hans dan 33 Pilkada Kabupaten/Kota
Sukarno juga mendaku dirinya sebagai pencinta seni sebagaimana dikutip dari buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, karya Cindy Adams, terbitan Yayasan Bung Karno.
“Aku hanya sekedar tertarik pada suatu pandangan yang lembut atau sesuatu yang kelihatan indah.”
“Sebagai seorang seniman, aku tertarik menurut pembawaan watak kepada segala apa yang menyenangkan pikiran”.
Berikut naskah lengkap puisi berjudul Aku Melihat Indonesia.
Aku Melihat Indonesia
Jikalau aku berdiri di pantai Ngliyep
Aku mendengar Lautan Hindia bergelora
membanting di pantai Ngliyep itu
Aku mendengar lagu, sajak Indonesia
Jikalau aku melihat
sawah-sawah yang menguning-menghijau
Aku tidak melihat lagi batang-batang padi yang menguning menghijau
Aku melihat Indonesia
Jikalau aku melihat gunung-gunung
Gunung Merapi, Gunung Semeru, Gunung Merbabu
Gunung Tangkuban Perahu, Gunung Kelebet
dan gunung-gunung yang lain
Aku melihat Indonesia
Jikalau aku mendengarkan
Lagu-lagu yang merdu dari Batak
bukan lagi lagu Batak yang kudengarkan
Aku mendengarkan Indonesia
Jikalau aku mendengarkan Pangkur Palaran
bukan lagi Pangkur Palaran yang kudengarkan
Aku mendengar Indonesia
Jikalau aku mendengarkan lagu Olesio dari Maluku
bukan lagi aku mendengarkan lagu Olesio
Aku mendengar Indonesia
Jikalau aku mendengarkan burung Perkutut
menyanyi di pohon ditiup angin yang sepoi-sepoi
bukan lagi aku mendengarkan burung Perkutut
Aku mendengarkan Indonesia
Jikalau aku menghirup udara ini
Aku tidak lagi menghirup udara
Aku menghirup Indonesia
Jikalau aku melihat wajah anak-anak
di desa-desa dengan mata yang bersinar-sinar
“Pak Merdeka; Pak Merdeka; Pak Merdeka!”
Aku bukan lagi melihat mata manusia
Aku melihat Indonesia
(dari buku “Bung Karno dan Pemuda”, hlm. 68-107). (hs)
Artikel ditulis oleh Laras Lathi Ariasta dalam program magang kesastraan di Unit Media DPD PDI Perjuangan Jatim.
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS