Pesan Kedaulatan Diana Sasa untuk Milenial di Webinar Gekrafs Nganjuk

Loading

NGANJUK – Anggota DPRD Jawa Timur, Diana Amaliyah Verawatiningsih atau akrab disapa Diana Sasa, berpesan kepada kaum milenial untuk memiliki kedaulatan setidaknya pada lima hal. Yakni kedaulatan seni budaya, bahasa, iptek, ekonomi dan sosial, serta politik.

“Kedaulatan ini akan membuat milenial tidak hanyut terbawa cepatnya perubahan global,” katanya, Sabtu (22/1/2022).

Pesan ini disampaikan Diana Sasa pada acara webinar yang digelar Gerakan Kreatif Nasional (Gekrafs) Kabupaten Nganjuk bekerjasama dengan UKM IMAN (Ikatan Mahasiswa Anti Narkoba) STKIP PGRI Kabupaten Nganjuk.

Webinar itu bertema ‘Optimalisasi Peran Generasi Millenial terhadap Kemajuan Bangsa Indonesia di Tengah Kondisi Pandemi Covid -19.’ Acara ini diikuti Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Timur, Arumi Bachsin; Anggota DPR RI, Lucy Kurniasari; dan Anggota DPRD Nganjuk, Maria Tunda Dewi.

Diana Sasa menjelaskan artis-artis K-Pop itu memiliki tanggung jawab terhadap negara dengan kegiatan bela negara.

“Artis-artis Korea punya kesadaran dan tanggung jawab yang tinggi terhadap negaranya. Nah, milenial tidak boleh hanya menghabiskan waktunya untuk main game di hp, atau main medsos seharian,” jelas Diana Sasa.

Wakil rakyat dari PDI Perjuangan ini mencontohkan, salah satu cara untuk berdaulat seni budaya, kaum milenial menjaga kebudayaan dengan menyesuaikan perkembangan zaman.

“Milenial itu mestarikan dengan inovasi. Bukan sekadar nguri-nguri. Milenial bisa memberi sentuhan baru pada tradisi nenek moyang. Intinya, menjaga tradisi dengan model zaman now.”

Kehadiran milenial diharapkan memberi sentuhan kekinian. Menjadikan atraksi seni budaya lama menjadi atraksi pariwisata atau menjadikannya film. Atau, bisa mengubahnya menjadi platform game yang dimainkan secara menarik.

“Itulah model daulat seni budaya,” katanya.

Menurut Diana Sasa, milenial itu identik dengan semangat pembelajaran baru yang sangat cepat beradaptasi dengan perubahan. Karena itu, harus berdaulat. (red/hs)