Peringati Hari Pramuka, Ini Pesan Bupati Anas

Loading

BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengingatkan pentingnya menumbuhkan sifat peduli pada lingkungan sekitar dalam diri setiap anggota Pramuka.

Anas mengharapkan, Pramuka yang dikenal dengan sikapnya yang suka menolong, bisa turut membantu memberikan solusi masalah sosial.

“Coba tengok sekitar kita, mana tetangga yang butuh dibantu. Kalau ada yang sakit, atau putus sekolah segera laporkan ke lurah atau kades, biar nanti bersama-sama ditangani pemkab,” kata Anas.

Hal itu dia sampaikan saat memimpin Upacara Hari Pramuka di Gedung Pramuka Banyuwangi, Kamis (15/8/2019). Upacara itu diikuti sekitar 500 anggota Pramuka dari tingkat siaga, penggalang, penegak, dan pandega.

Anas juga minta agar pramuka terus mengasah soft skillnya, yakni berupa karakter diri. Karakter-karakter positif yang bisa ditumbuhkan antara lain kerja keras, bersikap terbuka, punya rasa ingin tahu, dan daya juang yang tinggi.

Menurutnya, karakter semacam ini bila dimiliki anggota Pramuka, akan membantu meraih kesuksesan. Anas juga mengajak mereka mulai sekarang untuk belajar kerja keras, dan rajin menambah wawasan.

“Dan tak kalah penting, adalah meningkatkan kemampuan bekerja sama dengan pihak lain. Sekarang eranya kolaboratif, jadi semua harus bergandeng tangan dengan pihak lain untuk mempercepat kemajuan,” ujarnya.

Terkait rangkaian Hari Pramuka yang jatuh pada 14 Agustus, pada malam sebelumnya digelar pawai lampion yang diikuti lebih dari 700 siswa SD SMP.

Karnaval ini berlangsung menarik. Ratusan lampion dalam berbagai bentuk yang dibawa siswa berseragam Pramuka tampak berkelap kelip di jalanan protokol Banyuwangi.

Menariknya, lampion-lampion itu didesain dalam bentuk-bentuk yang menggambarkan kekayaan seni dan budaya suku bangsa yang ada di Indonesia. Ada lampion yang berbentuk kostum suku Asmat, miniatur rumah joglo, rumah Minangkabau, dan berbagai ornamen lain yang khas Indonesia.

Maklum saja, pada tahun ini pawai lampion mengangkat tema “Siap Sedia Membangun Keutuhan NKRI”, sehingga semua siswa membawa lampion dengan beragam budaya nusantara.

Selain berpawai lampion, peserta juga menggelar fragmen. Seperti penampilan siswa SMPN 4 Banyuwangi yang menyuguhkan kisah asal usul rumah Minahasa.

Selain itu, ada pula teatrikal yang memperagakan perjuangan para pahlawan kemerdekaan yang berjuang merebut NKRI. Seperti yang dimainkan MTs Darunajah, para pelajar ini menyuguhkan fragmen perjuangan merebut kemerdekaan. (goek)