JAKARTA – Dalam rangka peringatan ke-25 Hari Guru Nasional, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Sonny T Danaparamita, berharap para guru di Indonesia bisa lebih beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Menurutnya, di era modernisasi yang sangat masif seperti saat ini, teknologi telah menjadi sebuah keniscayaan. Ditambah lagi, sejak terjadinya wabah pendemi Covid 19, teknologi menjadi salah salah sektor yang memiliki peranan cukup besar untuk menunjang kehidupan dalam kegiatan sehari-hari, termasuk dalam bidang pendidikan.
“Kita harus sadari pada abad 21 ini, teknologi telah menjelma komponen utama penggerak kehidupan. Segala hal saat ini telah menggunakan teknologi, tak terkecuali pada bidang pendidikan. Sebab itu, para guru dan tenaga pendidik lainnya harus bisa lebih beradaptasi dengan teknologi ini,” kata Sonny saat dikonfirmasi, Kamis (25/11/2021).
Legislator dari dapil lll Jatim ini pun menjelaskan, bahwa saat ini pelajar Indonesia sebagian besar menggunakan teknologi sebagai sarana untuk belajar, karena kemudahan dan efisiensinya. Sebab itu, ketika tenaga pendidik tidak bisa beradaptasi dengan teknologi, maka kehadiran mereka pun akan tergeser dengan teknologi itu sendiri.
“Saat ini sudah menjadi hal umum, bahwa para pelajar kita menjadikan teknologi sebagai alat mencari bahan pelajaran yang mereka butuhkan. Mungkin di satu sisi, itu hal yang baik, karena lebih memudahkan dalam belajar, namun di sisi yang lain, ini justru ancaman bagi para guru, karena jika mereka tidak bisa beradaptasi secara kompetensi, keberadaan mereka tidak menutup kemungkinan bisa digeser oleh teknologi,” jelasnya.
Meskipun demikian, Sonny tetap menganggap guru memiliki peran yang sangat besar untuk melahirkan insan terdidik dan peran tersebut tidak akan bisa digantikan dengan teknologi.
“Mungkin teknologi dapat memberi berbagai informasi dan pelajaran bisa diakses untuk diketahui bagi para pelajar kita, tetapi hal itu tidak bisa menggantikan peran vital dan esensial dari seorang guru, yaitu tidak hanya sekadar memberi ilmu, tetapi lebih jauh bisa mencontohkan bagaimana ilmu tersebut bisa digunakan dan bermanfaat bagi kehidupan bangsa dan negaranya,” terangnya.
“Seperti falsafah guru “digugu dan ditiru”, mengajarkan ilmu dan mengarahkan ilmu itu jadi sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan banyak orang,” imbuhnya
Tak hanya menjadi guru yang bisa adaptif dengan teknologi, tetapi guru juga harus menginspirasi, serta perlu menciptakan ekosistem sekolah yang menantang, sekaligus menyenangkan. Sehingga, dapat membuat murid senang dalam kegiatan belajar mengajar.
“Tentunya tidak hanya adaptif dengan teknologi, namun guru harus menjadi sosok yang menginspirasi, menciptakan ruang-ruang dialektis, dan menjadikan ekosistem sekolah lebih menantang dan menyenangkan,” pungkasnya. (ryo/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS