MOJOKERTO – Untuk membatasi mobilitas masyarakat dan mencegah terjadinya kerumunan, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto akan mematikan lampu penerangan jalan umum (PJU) di Kota Mojokerto.
Hal ini disampaikan ketua DPRD Kota Mojokerto, Sunarto saat ditemui Unit Media DPD PDI Perjuangan Jawa Timur di kantor DPRD, Jl. Gajah Mada, Rabu (7/7/2021).
“Saya sudah sampaikan ini sejak rapat sebelumnya dan baru diberlakukan mulai hari ini, tepatnya pukul 20:00,” terang Sunarto.
Menurutnya, langkah ini sangat efektif untuk menekan laju sebaran Covid-19 di Kota Mojokerto dengan membatasi mobilitas masyarakat selama pemberlakuan PPKM Darurat.
“Upaya mematikan lampu penerangan jalan di beberapa titik itu untuk mengurangi kerumunan warga selama pelaksanaan PPKM Darurat, sekaligus mencegah penyebaran Covid-19,” beber politisi Senior PDI Perjuangan ini.
Tak hanya lampu PJU yang dimatikan, Wakabid Kehormatan DPC PDI Perjuangan Kota Mojokerto ini juga menegaskan, ada sejumlah jalan penghubung antara kota dan Kabupaten Mojokerto juga akan ditutup.
“Di Jembatan Gajah Mada itu juga akan ditutup. Kita berlakukan itu juga mulai malam hari ini. Itu seperti di bundaran Waru di Surabaya. Kita tidak mau main-main untuk jalankan PPKM Darurat ini,” tegasnya.
Sunarto juga berharap, PPKM Darurat semoga menjadi yang terakhir. Sehingga, terangnya, masyarakat bisa beraktivitas seperti sedia kala.
“Semoga ini jadi PPKM terakhir, dan setelahnya virus ini bisa hilang dan masyarakat bisa beraktifitas seperti dulu,” jelasnya.
Tak hanya itu, dia juga meminta masyarakat bisa mengambil hikmah dari pemberlakuan PPKM Darurat kali ini, sekaligus untuk tetap tinggal di rumah.
“Saya harap masyarakat mengerti dan mau menjalankan aturan di PPKM Darurat kali ini. Kalau bisa tinggallah di rumah dulu,” pungkasnya. (arul/set).













