JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan menggelar rapat koordinasi bidang pariwisata tingkat nasional, Rabu (7/4/2021). Hadir sebagai pembicara acara tersebut yakni Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Ir Moechamad Basoeki Hadi Moeljono, Menteri Koperasi dan UKM Drs Teten Masduki, Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Menteri Perhubungan Ir Budi Karya Sumadi.
Rakornas mengundang peserta dari jajaran pengurus DPD dan DPC bidang terkait serta kepala daerah dan wakil kepala daerah kader Partai dari seluruh Indonesia. Rakornas dilakukan daring
Acara dibuka pada jam 08.00 mengangkat tema Inovasi Eduwisata Agro Menuju Gerakan Menanam Nasional. Rakernas diawali sambutan Ketua DPP Partai Bidang Pariwisata Dra Hj Wiryanti Soekamdani dilanjut sambutan dari Sekjen Hasto Kristiyanto.
Keempat menteri bergantian memaparkan materi dan dilanjut dialog dengan peserta. Menteri Basuki memaparkan materi bertajuk Optimalisasi Penyediaan Infrastruktur di Destinasi Pariwisata.
Sedangkan Menteri Teten Masduki menjelaskan materinya bertema Perlindungan Sosial Bagi Masyrakat Lokal di Destinasi Pariwisata Sebagai Pelaku Eduwisata Agro.
Menteri Risma menyampaikan materi Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat Lokal Sebagai Pelaku Eduwista. Sementara Menteri Perhubungan Ir Budi Karya Sumadi menyampaikan materi Optimalisasi Moda Transportasi dalam Pemenuhan Aksesibilitas Wisatawan Lokal di Indonesia.

“Sesuai arahan dari Bapak Presiden Joko Widodo, plafon bantuan untuk koperasi dan UMKM dinaikkan mulai dari 50 juta rupiah. Harapan kami, dari koperasi dan UMKM di sektor wisata bisa membuka lapangan kerja,” kata Teten Masduki.
Sementara Menteri Risma dalam paparannya menyampaikan secara khusus kepada kepala daerah untuk tidak menyerah jika daerahnya tidak mempunyai panorama alam.
Menurut dia, Surabaya tidak punya wisata alam yang cantik. Tetapi selama ia memimpin Kota Pahlawan itu, penghargaan tingkat internasional bidang infrastruktur pariwisata diraih selama tiga tahun berturut-turut.
“Kami berinovasi. Kami membuat kampung-kampung urban farming (pertanian perkotaan), kampung-kampung nelayan, dan sebagainya. Wisatawan tak selalu ingin melihat panorama alam, ada juga kelompok-kelompok wisatawan yang ingin melihat yang unik-unik. Melihat kampung-kampung, melihat-lihat sungai, dan sebagainya,” bebernya.
Dalam pemberdayaan warga miskin pada sektor wisata, Risma menyatakan kementerian lebih menitikberatkan pemberdayaan warga miskin ketimbang sekadar memberikan bantuan. Pemberian dana bantuan bermanfaat hanya berjangka pendek.
“Tetapi kami di kementerian mendorong warga miskin untuk bisa berdaya. Intinya pemberdayaan. Membuat sentra-sentra produk UMKM, membukakan akses pasar, dan pendampingan misalnya bagaimana packaging produk yang diminati pasar dan sebagainya. Jadi untuk kepala daerah-kepala daerah yang daerahnya tidak mempunyai potensi alam yang menarik, sekali lagi, mohon jangan menyerah,” pungkas Risma. (HS)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS