JAKARTA – Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri mengatakan, praktik demokrasi di Indonesia kembali mengalami ujian karena masih ada yang belum bisa sepenuhnya menerima perbedaan.
“Ada di antara kita sendiri yang sedang berupaya untuk tidak menerima seperti yang saya katakan bahwa kita warga Indonesia tidak membedakan masalah agama, ras, ataupun siapa dia. Sehingga dengan demikian, saya sebagai Presiden RI Kelima menginginkan demokrasi Indonesia berjalan dengan damai,” kata Megawati, di acara pertunjukan Sri Eng Tay di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Sabtu (29/10/2016).
Megawati mengaku sempat kaget ketika menerima undangan untuk menonton pertunjukan Sri Eng Tay. Namun, begitu melihat narasi dan temanya, Megawati pun bersemangat untuk menontonnya.
Putri Proklamator RI Bung Karno itu berpandangan, kesenian bisa menjadi cara untuk mempersatukan perbedaan. “Kita harus tahu, semua kita adalah satu. Saya sering katakan karena anak muda senangnya berbahasa asing, all for one and one for all. Kita adalah satu warga negara Indonesia,” tegasnya.
Dia minta kepada semua pihak agar secara bersama-sama menggunakan cara-cara damai dalam berdemokrasi. Sekeras apapun perbedaan politiknya, kata Megawati, semua pihak tetap harus menghindari kekerasan.
“Mari bersatu apa pun yang terjadi. Mari lakukan secara damai di bumi Indonesia. Tolong pesan ini disampaikan ke mana-mana,” harapnya.
Megawati hadir Taman Ismail Marzuki ditemani putrinya, Puan Maharani yang juga menteri koordinator pembangunan manusia dan kebudayaan (Menko PMK), serta Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Sri Eng Tay didukung sejumlah seniman kondang. Antara lain Butet Kartaredjasa, Djaduk Ferianto, Cak Lontong, Akbar, Marwoto, Trio GAM (Gareng, Joned dan Wisben dari Yogyakarta), Hans Huang, Hengky Solaiman, Alena Wu, Febrianti Nadira, hingga Agus Noor.
Usai pementasan, Megawati dan Puan langsung dikerubuti para penonton yang ingin berfoto bersama. Hasto pun ikut sibuk mengatur penonton yang antusias untuk bisa berfoto ataupun sedikit berdialog dengan Mega dan Puan.
Sedangkan Butet menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Megawati. Rencananya, dia akan mengundang Megawati untuk menonton pertunjukan berikutnya dengan lakon Sabdo Pandito Rakyat pada 2-3 Desember nanti. (goek/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS