Rabu
15 Januari 2025 | 5 : 05

Megawati Inginkan Demokrasi Indonesia Berjalan Damai

pdip-jatim-megawati-pertunjukan-sri-eng-tay

pdip-jatim-megawati-pertunjukan-sri-eng-tayJAKARTA – Presiden RI Kelima Megawati Soekarnoputri mengatakan, praktik demokrasi di Indonesia kembali mengalami ujian karena masih ada yang belum bisa sepenuhnya menerima perbedaan.

“Ada di antara kita sendiri yang sedang berupaya untuk tidak menerima seperti yang saya katakan bahwa kita warga Indonesia tidak membedakan masalah agama, ras, ataupun siapa dia. Sehingga dengan demikian, saya sebagai Presiden RI Kelima  menginginkan  demokrasi Indonesia berjalan dengan damai,” kata Megawati, di acara pertunjukan Sri Eng Tay di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Sabtu (29/10/2016).

Megawati mengaku sempat kaget ketika menerima undangan untuk menonton pertunjukan Sri Eng Tay. Namun, begitu melihat narasi dan temanya, Megawati pun bersemangat untuk menontonnya.

Putri Proklamator RI Bung Karno itu berpandangan, kesenian bisa menjadi  cara untuk mempersatukan perbedaan. “Kita harus tahu, semua kita adalah satu. Saya sering katakan karena anak muda senangnya berbahasa asing, all for one and one for all. Kita adalah satu warga negara Indonesia,” tegasnya.

Dia minta kepada semua pihak agar secara bersama-sama menggunakan cara-cara damai dalam berdemokrasi. Sekeras apapun perbedaan politiknya, kata Megawati, semua pihak tetap harus menghindari kekerasan.

“Mari bersatu apa pun yang terjadi. Mari lakukan secara damai di bumi Indonesia. Tolong pesan ini disampaikan ke mana-mana,” harapnya.

Megawati hadir Taman Ismail Marzuki ditemani putrinya, Puan Maharani yang juga menteri koordinator pembangunan manusia dan kebudayaan (Menko PMK), serta Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

Sri Eng Tay didukung sejumlah seniman kondang. Antara lain Butet Kartaredjasa, Djaduk Ferianto, Cak Lontong, Akbar, Marwoto, Trio GAM (Gareng, Joned dan Wisben dari Yogyakarta), Hans Huang, Hengky Solaiman, Alena Wu, Febrianti Nadira, hingga Agus Noor.

Usai pementasan, Megawati dan Puan langsung dikerubuti para penonton yang ingin berfoto bersama. Hasto pun ikut sibuk mengatur penonton yang antusias untuk bisa berfoto ataupun sedikit berdialog dengan Mega dan Puan.

Sedangkan Butet menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Megawati. Rencananya, dia akan mengundang Megawati untuk menonton pertunjukan berikutnya dengan lakon Sabdo Pandito Rakyat pada 2-3 Desember nanti. (goek/*)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

SEMENTARA ITU...

Dampingi Menhan Sjafrie, Bupati Malang Siap Dorong Kualitas Pendidikan Generasi Muda

MALANG – Bupati HM Sanusi mendampingi Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin saat berkunjung ke SMA Taruna ...
LEGISLATIF

Turun ke Trenggalek, Untari Pimpin Percepatan Penanganan Hunian Pengungsi Tanah Gerak

TRENGGALEK – Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur, Sri Untari Bisowarno memimpin rapat koordinasi lintas sektoral ...
KRONIK

Bupati Sugiri Resmikan Monomen Reog Ponorogo Zero Knalpot Brong

PONOROGO – Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, meresmikan monumen reog “Ponorogo Zero Knalpot Brong”, Senin ...
EKSEKUTIF

Eri Cahyadi Dukung Rencana Retret bagi Kepala Daerah Terpilih

SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mendukung program pembekalan kepala daerah terpilih yang digagas Presiden ...
SEMENTARA ITU...

Ratusan Sahabat Kenang Kiprah Romo Benny dalam In Memoriam 100 Harinya

MALANG – Ratusan sahabat berbagai kalangan lintas umat beragama memberikan kesaksian tentang kiprah ketokohan Romo ...
KRONIK

Puan Harap TMP Bisa Jadi Gerbang Masuk Generasi Muda ke PDI Perjuangan

JAKARTA – Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani minta Taruna Merah Putih (TMP) sebagai organisasi sayap ...