TULUNGAGUNG – Bupati Tulungagung Maryoto Birowo menjadi salah satu dari tiga kepala daerah di Jatim yang meraih penghargaan Manggala Karya Kencana.
Penghargaan ini untuk kepala daerah yang mampu menyukseskan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana, utamanya pengendalian jumlah penduduk.
Pemberian penghargaan tersebut dilakukan langsung oleh Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Kamis (12/8/2021).
Bupati Maryoto yang kader PDI Perjuangan ini seusai acara penyematan penghargaan menyatakan terima-kasihnya pada Hasto Wardoyo yang telah memberikan apresiasi luar biasa atas kinerja Pemkab Tulungagung dalam mengawal dan menyukseskan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).
“Sungguh ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami dan warga Tulungagung,” ujarnya.
Menurut Maryoto, penghargaan Manggala Karya Kencana ini diperoleh karena semua komponen masyarakat di Tulungagung bergerak untuk mengendalikan angka kelahiran.
“Semua bergerak tidak hanya mengandalkan petugas atau aparat yang jumlahnya terbatas. Tetapi kami punya tokoh masyarakat, punya kader, kepala desa dan camat yang kesemuanya bekerja secara bersinergi,” jelas Maryoto.

Dalam dua tahun terakhir, bebernya, capaian program Bangga Kencana di Kabupaten Tulungagung cukup memuaskan. Angka Kelahiran Total Tulungagung cukup rendah, yakni 2.02 dan laju pertumbuhan penduduk (LPP) 0,53 %.
Selain itu, angka prevalensi penggunaan kontrasepsi sebesar 74,96 % dan persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need) 8,61 %.
Disamping telah telah terbentuk 39 Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB), yang di dalamnya terdapat satu Kampung KB Percontohan, dan 10 Kampung KB sebagai prioritas penggarapan lintas sektor.
Sementara itu, Hasto Wardoyo mengakui jika Bupati Maryoto Birowo mendapat penghargaan Manggala Karya Kencana karena angka total firtility rate (TFR) yang rendah.
“Angka tersebut sudah melampaui target nasional. Target nasional pada tahun 2024 angka TFR-nya ditargetkan 2,1. Sedang sekarang Tulungagung sudah 2,02 dan secara nasional masih di angka 2,45. Ini luar biasa,” bebernya.
Karenanya kemudian mantan Bupati Kulon Progo ini memastikan dengan TFR yang di angka 2,02, maka jumlah balita dan anak-anak di Kabupaten Tulungagung relatif sedikit dan harapan hidup orangtua meningkat.
“Sehingga orang tuanya banyak yang sehat-sehat dan ini membuat perbandingan antara yang kerja dan tidak kerja di Tulungagung banyak yang kerja,” kata Hasto.
“Keadaan ini membuat kesejahteraan warga Tulungagung meningkat dan bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan per kapita,” pungkasnya. (atu/pr)













