
BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengingatkan seluruh kepala desa agar sektor pendidikan dan kesehatan menjadi program prioritas desa.
Sektor pendidikan dan kesehatan menjadi perhatian utama, dan Anas menginstruksikan agar tidak ada lagi siswa drop out saat usia sekolah.
“Tidak boleh lagi ada anak tidak bisa sekolah. Kami sudah menyiapkan banyak skema untuk mengatasi ini,” kata Anas, kemarin.
Program prioritas ini telah disampaikan Anas secara langsung via video conference saat Musrenbangdes serentak secara online pada Selasa (21/1/2020) malam.
Musrenbangdes daring (dalam jaringan) ini diikuti sekitar 15 ribu warga desa se-Kabupaten Banyuwangi.
Instruksi agar tidak ada lagi siswa drop out ini dia tegaskan, karena Pemkab Banyuwangi telah memiliki program Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah (Garda Ampuh).
Garda Ampuh yang satgasnya terdiri dari perangkat desa, kecamatan, hingga dinas terkait ini terus bekerja menyisir anak-anak usia sekolah yang terkendala pendidikannya.
Di sektor kesehatan, Anas minta semua desa fokus pada masalah pengurangan angka kematian ibu melahirkan serta penanggulangan HIV/AIDS.
“Dua hal itu harus menjadi program prioritas program, dan menjadi target kita semua. Selain juga perlu digalakkan upaya preventif kesehatan dengan menjadikan puskesmas sebagai mal orang sehat,” ujarnya.
Anas juga menekankan kepada seluruh kades mengenai masalah pengurangan kemiskinan di wilayahnya.
Dia menyebut, kemiskinan di Banyuwangi menunjukkan tren penurunan yang signifikan dari sebelum 2010 sebesar 20,09 persen, menjadi 7,52 persen pada tahun 2019.
“Yang perlu diperhatikan desa adalah masih ada sekitar 5.000 lansia miskin yang perlu ditangani desa. Ada program Rantang Kasih (pemberian makanan gratis, jemput bola puskesmas untuk memeriksa kesehatan mereka,” ungkap Anas.
Dia pun menyinggung masalah kebersihan desa, khususnya terkait sampah. Juga pembangunan infrastruktur jalan desa untuk menyelaraskan dengan pembangunan tol Probolinggo-Banyuwangi.
“Program Smart Kampung juga harus terus dikejar. Ada 14 indikator Smart Kampung yang harus dipenuhi seluruh desa, dengan memaksimalkan program Smart Kmpung harapan kami setiap desa akan menjadi desa kreatif yang bisa mengembangkan potensinya masing-masing,” pungkasnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS