Selasa
26 November 2024 | 11 : 45

Lea Mahdarina: Pengelolaan Anggaran Pemkot Malang Harus Sesuai Desain Peningkatan Kesra

pdip-jatim-210902-lea-mahdarina

MALANG – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Malang menanyakan langkah-langkah baik secara kebijakan maupun program yang telah dilakukan Pemkot Malang untuk bisa menjalankan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan daerah.

Yakni prinsip transparansi, akuntabilitas dan partisipatif untuk bisa mewujudkan asas good governance juga good government.

Juru bicara Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Malang, Lea Mahdarina menyampaikan, ada berbagai pertanyaan beredar di masyarakat mengenai beberapa pos-pos pendapatan daerah yang selama beberapa tahun ini tidak memenuhi target sebagaimana diharapkan.

“Terutama kurang maksimalnya kinerja pos pendapatan asli daerah Kota Malang,” ungkap Lea Mahdarina, dalam paparannya selama sidang paripurna DPRD Kota Malang, Rabu (11/5/2022).

Lea juga mempertanyakan berbagai pos alokasi anggaran Pemkot Malang berkaitan dengan penanganan Covid-19 dan penyertaan modal daerah kepada BUMD, yang dianggap kurang memberikan hasil memuaskan.

“Lemahnya sistem informasi yang memaparkan base data secara rinci pada publik, yang memaparkan output dan outcome berserta hambatan dan solusi berjangka. Sehingga dapat mendeskripsikan arah pembangunan kota Malang,” tegasnya.

Berdasarkan rasio kemandirian atau otonomisasi realisasi anggaran daerah, sebutnya, masih berada di kisaran 25 persen untuk pendapatan daerah dan 23 persen pada belanja daerah.

Sehingga, tambah dia, diperlukan secara cerdas dan matang berkaitan dengan perencanaan pembangunan daerah. Agar seluruh masyarakat di Kota Malang dapat merasakan manfaat dari program pembangunan yang terukur.

“Perlu terus ditingkatkan belanja dalam rangka pembangunan infrastruktur daerah, terutama akses jalan kota hingga jalan kampung, akses penerangan jalan, peningkatan fasilitas umum dan fasilitas sosial,” ujarnya.

Berbagai problematika yang saat ini dialami oleh Kota Malang yaitu banjir dan kemacetan, menurut Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Malang tersebut, harus menjadi perhatian khusus bagi Pemkot untuk bisa meningkatkan kinerja anggaran secara ekstra.

Serta tidak kalah penting adalah melakukan pengelolaan anggaran daerah berdasarkan desain peningkatan kesejahteraan rakyat (kesra) Kota Malang. Hal ini disebabkan, faktor kesejahteraan memiliki afiliasi dengan berbagai masalah-masalah sosial lainnya, seperti sosial, budaya, keamanan.

“Di antaranya pemanfaatan tenaga kerja lokal untuk segala jenis proyek pembangunan, mengesampingkan masalah gender, pembinaan terhadap kaum disabilitas, pemberiaan modal pada pedagang kecil, koperasi dan UMKM dengan sistem yang memungkinkan masyarakat menjangkau,” urai anggota Komisi C DPRD Kota Malang tersebut. (ace/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...