SUMENEP – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, merasa kehilangan atas wafatnya Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Mathlabul Ulum Desa Jambu, Kecamatan Lenteng, KH. Moh. Taufiqurrahman FM. Bupati Fauzi menilai, selain jadi panutan masyarakat, KH. Taufiqurrahman adalah sosok ulama kharismatik dan sangat berpengaruh yang dimiliki Kabupaten Sumenep.
“Beliau adalah ulama yang berkharisma dan sangat sabar,” ungkap Bupati Fauzi, Jumat (7/1/2022).
Bupati Fauzi mengungkapkan, selama ini, KH. Taufiqurrahman merupakan salah satu ulama yang selalu memberikan masukan terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, termasuk kepeduliannya terhadap guru ngaji.
“Beliau selalu memberikan masukan terhadap pembangunan Sumenep,” ujar orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep itu.
Selain itu, kata Bupati Fauzi, KH. Taufiqurrahman juga memiliki andil besar pada saat ia mencalonkan sebagai Bupati Sumenep pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 lalu.
“Beliau memiliki peran besar saat saya mencalonkan hingga terlantik sebagai Bupati Sumenep,” katanya.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sumenep itu menyatakan, umat Islam di Sumenep berduka setelah KH. Taufiqurrahman wafat. “Kami semua merasa kehilangan sosok ulama yang sabar dan istiqomah dalam memberikan masukan itu,” tuturnya.
Suami Nia Kurnia itu menyampaikan duka cita mendalam dan berharap almarhum mendapat tempat terindah di sisi Allah SWT. Ia juga mengajak masyarakat muslim mendoakan KH. Taufiqurrahman, dan santri serta keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Sumenep dan masyarakat Sumenep, juga atas nama keluarga, kami berbela sungkawa sedalam-dalamnya. Semoga keluarga dan para santri yang ditinggalkan juga diberikan ketabahan dan keikhlasan. Aamin,” tandasnya.
Sekadar diketahui, Pengasuh Pondok Pesantren Mathlabul Ulum Desa Jambu, Kecamatan Lenteng, KH. Taufiqurrahman FM wafat pada Jumat 7 Januari 2022 sekitar pukul 06.20 WIB, di RSUD dr. Moh. Anwar Sumenep. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS