BANGKALAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan menegaskan pentingnya pentingnya integrasi dan kualitas data sebagai pondasi utama pembangunan daerah.
Hal ini mengemuka dalam Forum Group Discussion (FGD) dengan tema “Satu Data Bangkalan” yang digelar Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bangkalan di Aula Diponegoro Kantor Bupati Bangkalan, Senin (26/5/2025).
“Di era transformasi digital saat ini, kebutuhan akan data yang akurat, terpadu dan dapat dipertanggungjawabkan semakin mendesak,” ujar Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, saat menjadi keynote speaker dalam acara tersebut.
Menurutnya, pelaksanaan Satu Data Indonesia (SDI) merupakan amanat Peraturan Presiden (Perpres) No. 39 Tahun 2019, yang kemudian ditindaklanjuti di tingkat daerah melalui Peraturan Bupati (Perbup) Bangkalan No. 32 Tahun 2020 tentang Satu Data Bangkalan.
“Satu Data Bangkalan bukan sekadar kebijakan administratif, melainkan kunci untuk membangun Bangkalan yang lebih efisien, inklusif dan berbasis bukti,” jelas Lukman.
Politisi PDI Perjuangan itu juga mengungkapkan, banyak data sektoral di lingkungan pemerintah daerah belum sinkron, seringkali tumpang tindih atau berbeda versi antar-OPD. Hal ini menjadi tantangan besar yang perlu segera diatasi melalui penguatan koordinasi antarlembaga.
Data yang terintegrasi, tambahnya, sangat krusial untuk meningkatkan kualitas perencanaan dan pengambilan keputusan pemerintah.
“Tujuan kita adalah menghasilkan data yang berkualitas, mudah diakses dan bisa dibagikan secara terbuka antarinstansi pemerintah,” terangnya.
Sementara itu, Kepala BPS Bangkalan, Insaf Santoso, mengatakan, kegiatan FGD ini merupakan bagian fungsi BPS sebagai pembina data dalam sistem SDI. Menurutnya, OPD berperan sebagai produsen data yang harus bekerja secara terintegrasi.
“Pembangunan membutuhkan data, dan data yang digunakan harus berkualitas. Selama ini, OPD masih memiliki data masing-masing yang belum saling terhubung. Padahal, data satu OPD bisa bermanfaat besar bagi OPD lain,” jelasnya. (hzm/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS