Senin
17 Februari 2025 | 5 : 49

Cetak Generasi Berkualitas, Pemkab Ponorogo Deklarasikan Sekolah Siaga Kependudukan

PDIP-Jatim-Bupati-Sugiri-01052024

PONOROGO – Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, bersama stakeholder terkait menandatangani Sosialisasi dan Deklarasi Sekolah Siaga Kependudukan (SKK) di Aula Bappeda Kabupaten Ponorogo, Selasa (30/4/2024). Hal tersebut sebagai komitmen komitmen untuk memperbaiki kualitas generasi bangsa.

Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) adalah sekolah yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga ke dalam beberapa mata pelajaran dan atau muatan lokal. Tujuannya, untuk memberikan informasi terkait isu-isu kependudukan seperti keluarga berencana, pernikahan dini maupun stunting.

Menurut Bupati Sugiri, merencanakan kependudukan memang sebaiknya sudah direncanakan sejak dini. Sehingga peserta didik bisa teredukasi secara baik.

“Kalau ingin memperbaiki kualitas keluarga, PR (pekerjaan rumah, red) KB (keluarga berencana, red) tidak hanya menurunkan angka kelahiran, sejak dini di sekolah diajak berpikir planning, merencanakan keluarga,” ujar Bupati Sugiri.

Dengan adanya SSK, tambah Bupati Sugiri, materi kependudukan bisa disisipkan atau diintegrasikan dalam berbagai mata pelajaran, misalnya mata pelajaran biologi, keagamaan, ataupun lainnya.

“Sejak SMP dilibatkan berpikir tentang kependudukan, maka di tiap-tiap mata pelajaran, misal bicara biologi, alangkah indahnya disisipi bagaimana reproduksi yang baik, usia berapa mengandung yang baik agar anak-anak paham betul masa depan,” tuturnya.

Maka dari itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo mengajak sekolah-sekolah, baik di bawah dinas pendidikan maupun Kementerian Agama untuk mulai menerapkan SSK. “Mulai berpikir yang melibatkan guru, agar sekolah menancapkan kolaborasi antara pendidikan dan KB biar nggak sendiri-sendiri,” terang politisi PDI Perjuangan itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Ponorogo, Henry Indra Wardhana, mengatakan, Indonesia akan memasuki bonus demografi, di mana angka usia produktif 15-64 tahun lebih banyak daripada usia nonproduktif.

“BKKBN tidak hanya menyasar yang sudah berumur atau menikah, tapi juga mengajak adik-adik yang masih usia 15 tahun sampai usia ideal menikah. Kita edukasi, kita ajak melalui sekolah untuk mendapatkan materi program kependudukan,” ujarnya. (jrs/set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Madura Pop Talent 2025, Ajang Pencarian Bakat dan Penguatan Ekosistem Seni

SUMENEP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep menggelar Madura Pop Talent 2025 untuk pelajar tingkat SMP/MTs dan ...
SEMENTARA ITU...

Tasyakuran Jelang Pelantikan, Mas Dhito Sampaikan Ini

KEDIRI – Mendekati akhir jabatan di periode pertamanya, sekaligus titik awal untuk melanjutkan pemerintahan di ...
KRONIK

Prabowo Kembali Jadi Ketua Umum Gerindra, Puan Ucapkan Selamat

ABU DHABI – Kongres Luar Biasa Partai Gerindra menetapkan Presiden Prabowo Subianto sebagai ketua umum 2025-2030. ...
LEGISLATIF

Bantuan Pusat untuk Bidang Infrastruktur dan Irigasi di Bondowoso Dikosongkan, Sinung: Masih Dibahas

BONDOWOSO – Wakil Ketua DPRD Bondowoso Sinung Sudrajad mengungkapkan, ploting anggaran dana alokasi umum (DAU) ...
LEGISLATIF

Amithya Jamin Stok Elpiji 3 Kg Aman Saat Ramadan dan Idul Fitri

MALANG – Keluhan masyarakat soal sulitnya mencari elpiji (LPG) 3 kilogram menjadi perhatian Ketua DPRD Kota Malang, ...
SEMENTARA ITU...

Cek Kesehatan, Mas Dhito dan Mbak Dewi Siap Ikuti Pelantikan dan Retret

KEDIRI – Bupati dan Wakil Bupati Kediri Terpilih Hanindhito Himawan Pramana dan Dewi Mariya Ulfa menjalani cek ...